Wednesday, January 7, 2015

Jonan Sibuk Pencitraan, Kebobrokan Kemenhub Semakin Kentara






Pembekuan rute AirAsia Surabaya-Singapura oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus segera dicabut. Keputusan tersebut dinilai terlalu terburu-buru di tengah berbagai upaya yang tengah dilakukan saat ini.



"Keputusan pembekuan rute AirAsia itu terburu-terburu, di tengah proses evakuasi yang sedang berjalan," kata anggota Komisi V DPR RI, Ridwan Bae dalam keterangan persnya, Rabu (7/1), seperti dilansir RMOL.



Ridwan juga menyoroti masalah penilaian rute penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 yang disebut ilegal oleh pihak otoritas bandara. Ridwan berbeda pendapat, logikanya, setiap penerbangan tentu perlu ada koordinasi semua pihak, dan dipantau oleh semua regulator penerbngaan internasional.



"Mana bisa pesawat bisa terbang dan mana berani pilot bisa trbang tanpa koordinasi dengan ATC. Mana bisa ATC beri aba-aba boleh terbang kalau nggak ada izin," heran dia.



Menurutnya, dalam masalah pembekuan rute ini, Ignasius Jonan selaku Menteri Perhubungan hanya melakukan pencitraan. "Makin dia lakukan itu makin kelihatan bobroknya perhubungan. Kalau saya yang paling penting minta maaflah sama keluarga korban, minta maaf sama semua orang-orang capek seperti Basarnas, TNI, dan negara luar," terangnya.



Lebih baik, lanjut dia, Menteri Jonan membenahi internal kementerian perhubungan sehingga tidak lagi menimbulkan kesalahan di masa mendatang. "Bukannya harus koar-koar nggak ada manfaatnya," demikian Ridwan Bae. [zul/RMOL]



sumber : http://ift.tt/1DzdncZ

No comments:

Post a Comment