Wednesday, November 4, 2015

SYARAH HADITS: "Barangsiapa yang pada waktu paginya merasakan ketentraman hati.."


Diriwayatkan oleh Imam Al-Tutmudzi di dalam sunannya dari Abdullah bin Muhsin Al-Khutami bahwa Nabi Muhammand shalallahu ‘alai wasallam bersabda:

"Barangsiapa yang pada waktu paginya merasakan ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu maka sungguh seakan dunia telah dikumpulkan untuk dirinya."

1. Sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam “Pada waktu paginya” artinya menghadapai pagi hari itu. Di dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa seyogyanya bagi orang yang beriman untuk tidak memusingkan urusan yang berhubungan dengan masa depan, sebab perkara tersebut di tangan Allah, Dialah yang mengurusi segala urusan, menentukan segala taqdir, maka hendaklah dia berbaik sangka kepada Tuhannya dan bersikap optimis dengan kebaikan.

2. Sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam “merasakan ketentraman dalam hatinya” maksudnya adalah merasa aman terhadap keadaan sanak keluarganya, dikatakan juga maknanya: merasa aman di dalam rumah dan perjalanannya, dikatakan juga maknanya adalah: merasa aman di dalam rumahnya, dia merasa aman dari ancaman pembunuhan orang lain, atau aman dari pencurian yang mungkin terjadi atau aman terhadap ancaman yang mengarah kepada kehormatannya.

3. Sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam yang artinya: "Sehat pada jasmaninya" maksudnya adalah sehat dan selamat dari segala cacat dan penyakit. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab Al-Musnad dari Anas bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda:

(( اللهم إني أعذبك من البرص والجنون و الجذام سيئ الأسقام ))

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan -Mu dari penyakit belang, gila, kusta dan penyakit yang buruk”.

Dan Nabi Muhammad meminta kepada Allah subhanahu wa ta’ala baik pada waktu pagi dan petang kesehatan dan keselamatan dalam agama, diri, keluarga dan harta serta beliau memerintahkan shahabat untuk melakukan hal yang sama. Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dari Abdullah bin Umar RA berkata: Rasulullah shalallahu ‘alai wasallam tidak pernah meninggalkan do’a ini baik pada waktu pagi dan petang:

(( اللهم إني أسألك العافية في الدنيا والآخرة اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي ))

"Ya Allah aku memohon kepada -Mu keselamatan baik di dunia dan akherat, Ya Allah aku memohon kepada-Mu ampunan, keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan hartaku”.

Diriwayatkan oleh Al-Turmudzi di dalam sunannya dari Mu’adz bin Rifa’ah dari bapaknya berkata: Abu Bakar berdiri di atas mimbar kemudian menangis lalu berkata: Sungguh Rasulullah shalallahu ‘alai wasallam berdiri pada tahun pertama di atas mimbar kemudian menangis, dan beliau bersabda: Mintalah kepada Allah subhanahu wa ta’ala ampunan (العفو) dan keselamatan (العافية), sesungguhnya seseorang tidak diberikan sesuatu setelah keyakinan yang lebih baik dari keselamatan”.

Dan Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam memberitahukan bahwa banyak manusia yang tertipu dan meremehkan nikmat ini. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam kitab shahihnya dari Abdullah bin Abbas RA berkata: Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: Dua nikmat yang banyak manusia merugi padanya yaitu nikmat sehat dan waktu luang”.

Dan Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam telah memberikan peringatan agar seseorang menjaga waktu sehatnya sebelum datang masa sakitnya. Diriwayatkan oleh Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrok dari Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: “Jagalah lima hal sebelum datangnya lima keadaan, dan di antara yang disebutkan: dan jangalah sehatmu sebelum sakitmu”.

Dan Ibnu Umar RA sebagimana diriwayatkan di dalam shahih Bukhari berkata: Apabila kamu berada di waktu pagi maka janganlah menunggu waktu sore dan apabila kamu berada pada waktu sore maka janganlah menunggu waktu pagi, dan manfaatkanlah waktu sehatmu untuk kemaslahatan waktu sakitmu dan masa hidupmu untuk kemaslahatan matimu”.

4. Dan Sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam: "dia memilki makanan untuk hari itu", maksudnya makanan yang mencukupi kebutuhan hidupnya untuk hari itu. Dan makanan termasuk salah satu nikmat Allah subhanahu wa ta’ala yang besar. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ  

Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (QS. Quraisy: 3-4)

Dan Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam memohon perlindungan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari kelaparan. Diriwayatkan oleh Abu Dawud di dalam kitab sunan-nya dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: "Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan sebab dia adalah seburuk-buruk teman tidur”.

Dan Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam memohon kepada Tuhannya rizki yang cukup, yaitu kadar yang bisa mencukupi kebutuhannya. Diiriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: "Ya Allah jadikanlah rizki keluarga Muhammad makanan kesehariannya”.

Dari apa yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa barangsiapa yang terkumpul di dalam dirinya tiga perkara di atas (ketentraman hati, sehat pada jasmaninya, dia memilki makanan untuk hari itu) maka dia seakan telah memiliki seluruh dunia, dan sungguh masayarakat menguasai berlipat-lipat dari apa yang telah disebutkan di dalam hadits tersebut, namun mereka mengingkarinya, merendahkan apa yang mereka miliki sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ

Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. Al-Nahl: 83)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

أَفَبِنِعْمَةِ اللّهِ يَجْحَدُونَ 

"Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?" (QS. Al-Nahl: 71)

Dan obat dari penyakit ini adalah hendaklah seseorang memandang kepada orang yang kehilangan nikmat tersebut atau kehilangan sebagiannya, sebagaimana telah disebutkan oleh Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam di dalam sebuah riwayat di dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah RA bahwa Nabi Muhammad shalallahu ‘alai wasallam bersabda: "(Dalam urusan dunia) Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah memandang kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, sebab hal itu lebih pantas agar kalian tidak merendahkan nikmat Allah”.





sumber : http://ift.tt/20v3olK

No comments:

Post a Comment