Wednesday, November 4, 2015

PKS Jadikan AKP-Erdogan Sebagai Panutan


Partai Keadilan Sejahtera telah selesai menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) IV, 3-4 November 2015. Dalam pidato penutupan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Juffrie memuji setinggi langit pencapaian parpol Adalet ve Kalkınma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan Turki.

Partainya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tersebut berhasil memenangkan pemilihan parlemen pada Minggu (1/11) kemarin dengan kemenangan telak meraih 57% kursi parlemen. Salim Segaf menyebut kemenangan AKP di Turki sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, di tengah kepungan musuh-musuh Allah yang berusaha menghancurkan AKP.

"Allah memberikan kemenangan kepada saudara-saudara kita di Turki, di mana di dunia, musuh-musuh Allah berusaha menghancurkan mereka," kata Salim Segaf dalam sambutannya di hadapan sekitar 200 orang pengurus PKS dari berbagai wilayah Indonesia, Rabu (4/11/2015), di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat.

Dia menilai, musuh-musuh AKP telah menggunakan harta yang banyak untuk menumbangkan AKP, dalam hal ini kepemimpinan Erdogan. Namun hal itu gagal, karena ternyata akhirnya AKP malah menang Pemilu.

"Mereka (musuh AKP -red) gigit jari, kalah," kata Salim.

AKP disebutnya telah membantu perjuangan kaum di Palestina, Suriah, Irak, dan negara Timur Tengah lain yang sedang dikecamuk perang. Kemenangan AKP di Turki akan menjadi dorongan semangat bagi PKS yang bakal menghadapi Pilkada Serentak 2015. PKS mendukung dan mengusung 210 calon, di antaranya ada 40 calon yang diusung PKS langsung.

"Sekarang, Allah memberikan kemenangan kepada saudara-saudara kita di Tukri. Kira-kira kita akan mendapat kemenangan juga? Insya Allah, mudah-mudahan apa yang Allah berikan kepada saudara-saudara di Turki juga diberikan kepada kita," ujar Salim Segaf.

"Saya yakin dan saya optimis, semangat itu ada pada diri kita," imbuhnya.

Presiden PKS Sohibul Iman, saat konferensi pers usai penutupan Mukernas, menjelaskan bahwa PKS memang menjadikan AKP dari Turki sebagai panutan. "Intinya karena sama-sama jalur demokrasi, maka kita menjadikannya sebagai role model," kata dia.

Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid mengetengahkan soal tarikan ideologi radikalisme dari ISIS yang mengancam demokrasi. Maka Umat Islam perlu serius menghadapinya, ini sudah dibuktikan AKP.

"Kemenangan AKP di Turki adalah kemenangan demokrasi dan moderasi atas tarikan-tarikan kepada radikalisme," katanya.

Sekalipun AKP bukan partai Islam, namun Hidayat memandang secara umum AKP sejalan dengan Islam. Seharusnya, kemenangan AKP diapresiasi oleh semua pendukung demokrasi.

Sekjen PKS Taufik Ridho menyatakan PKS memang mempunyai jaringan hubungan dengan AKP. Jaringan itu telah disepakati, yang terbaru, adalah kaukus di Jenewa Swiss pada Agustus 2015.

"Salah satu pendiri kaukus itu adalah AKP. Itu adalah kaukus yang terdiri dari partai-partai Islamis dan demokratis. Kebetulan dari Indonesia yang ikut kaukus itu adalah PKS," kata Taufik Ridho. (dnu/tor)

Sumber: detikcom




sumber : http://ift.tt/1iDOUOn

No comments:

Post a Comment