Monday, July 27, 2015

Dialog Jokower VS Orang Waras


Dialog Jokower VS Orang Waras

Jokower: Kalian belum bisa move on ya?
Orang Waras: Kamu lah yang belum move on, karena segala sesuatunya masih dihubungkan dengan Pilpres..

Jokower: Kalian barisan sakit hati!
Orang Waras: Masa? Saya gak pernah sakit hati tuh.. Justru saya bangga tidak salah pilih, tidak di-PHP, dan yang terpenting tidak ada beban moral atas penderitaan rakyat saat ini.. Kamu sendiri gimana rasanya di-PHP? Sakitnya tuh "disini" ya? :)

Jokower: Kalian gak ikut milih kok ikut kritik?
Orang Waras: Andai saja kenaikan BBM, listrik, sembako, elpiji, pencairan dana JHT minimal 10 tahun KHUSUS UNTUK PENDUKUNG JOKOWI, maka saya jamin 100% tidak akan ada kritikan. Kenapa saya sekarang kritik, karena saya gak ikut milih dia tapi kena imbasnya !!! (JLEB banget nih hehe...)

Jokower: Kalau gak suka, pindah negara saja!!
Orang Waras: Memangnya negara ini punya MBAHMU? Mana sertifikat tanahnya? Enak aja main usir segala.

Jokower: Memangnya apa yang sudah kamu lakukan untuk negara ini?
Orang Waras: Saya sudah bayar pajak penghasilan tiap bulan, pajak kendaraan bermotor tiap tahun, pajak bumi dan bangunan tiap tahun, pajak pertambahan nilai tiap kali belanja, dan pajak lainnya. Itulah sumber devisa negara, termasuk untuk menggaji presiden. Lalu apa yang sudah presiden lakukan pada rakyatnya sendiri? Pernah gak mikirin rakyat? Pernah gak mikirin efek domino kenaikan BBM, elpiji, listrik? Pernah gak mikirin susahnya cari pekerjaan karena ekonomi kita yang semakin lemah dan rupiah semakin terpuruk? Apakah kartu-kartu ajaibnya itu bisa bikin rakyat sejahtera? Mikir !!! Tandatangan KEPRES aja gak dibaca dulu, apalagi mikirin perut rakyat.

Jokower: Kalian minta subsidi terus!!
Orang Waras: Dalam UUD 45 Pasal 33 dijelaskan bahwa kekayaan negara harus dipergunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Subsidi bukanlah hal yang haram. Justru kewajiban pemerintah yang harus membantu rakyatnya, terutama rakyat miskin. Sekarang kayaknya sudah kebalik, bukan Pemerintah Yang Memberi Subsidi Pada Rakyat, Tapi Rakyat Yang Memberi Subsidi Pada Pemerintah.

Jokower: Kalian cuma bisa mengkritik tanpa memberikan solusi!!
Orang Waras: Bukankah presiden dan bawahannya digaji oleh rakyat untuk bekerja? Buat apa ada presiden dan menteri kalau tidak mampu memberikan solusi? Apakah harus menuntut rakyat melulu untuk memberikan solusi? Enak betul. Kalau begitu untuk apa ada presiden jika semua masalah dikembalikan ke rakyatnya sendiri? Presiden dan jajarannya digaji dari duit rakyat untuk memberi solusi, rakyat yang awasi presiden! Kalau presiden sudah tidak bisa memberi solusi, mending undur diri. Itu lebih terhormat, mengakui tidak mampu, daripada ngaku mampu tapi menipu.

Jokower: Tapi kan baru beberapa bulan masa dikritik, tunggu 5 tahun dulu lah..
Orang Waras: Misalnya kamu punya mobil mogok, trus masuk bengkel, diurus sama montir, si montir kerja nya gak beres, eh bukannya tambah baik malah mobil tambah rusak, Apakah kamu harus menunggu MOBILMU HANCUR DULU, baru boleh komplen?

Jokower: Achhh.. kalau Prabowo jadi presiden juga paling sama juga ancurnya.. atau bisa jadi lebih parah...
Orang Waras: Itulah bedanya kami dengan kalian.. Bagi kami, siapapun yang jadi presiden, tetap harus dikritisi jika kerjaannya tidak benar.. tidak peduli siapa orangnya.. tidak seperti kalian yang "Cinta Buta".. Tapi syukurlah.. kamu sudah mulai sedikit sadar atas kondisi negara saat ini.. tuh kamu bilang "sama juga hancurnya.. atau lebih parah".. berarti saat ini kamu mengakui kehancuran itu.. :D

krik krik krik... Jokower pun kehabisan argumen, dan menghilang....

(Eko Wicaksono)




sumber : http://ift.tt/1LQqygU

No comments:

Post a Comment