Tuesday, July 28, 2015

"Deadlock Pilkada Surabaya, Ketika Risma Berubah Jadi Petugas Partai" by @ferrykoto

Pasangan Risma-Wisnu yang diusung PDIP mendaftar ke KPUD (foto: beritaprima.com)

by @ferrykoto
Pemerhati Sospol, Surabaya

[Massa pendaftaran bakal calon pilkada serentak telah ditutup hari ini Selasa 28 Juli 2015 pukul 16.00 waktu setempat. Pilkada Surabaya, adalah salah satu daerah yang hingga waktu pendaftaran ditutup, hanya ada satu bakal pasangan calon saja yakni Tri Rismaharini-Wisnu Sakti Buana yang diajukan PDIP. KPUD akan perpanjang 3 hari waktu pendaftaran, jika tidak juga ada yang mendaftar maka Pilkada Surabaya akan dilakukan pada periode 2017 - Vivanews]

1. Ada baiknya Parpol tidak ajukan calon dlm Pilkada Surabaya,, biarkan Risma-Wisnu Maju sendiri. Risma diperpanjang sd 2017, lebih baik

2. Warga Surabaya tetap dapat pemimpin yg diinginkan hingga 2017, Risma. Program yang belum selesai dapat dilanjutkan dan Parpol bisa bersiap2

3. Daripada Parpol paksakan diri ajukan calon yg kemungkinan besar kalah, dan skenario mendudukan Wisnu jadi pengganti 2017 tdk terbendung

4. Wisnu punya hak untuk maju jadi pemimpin kota Surabaya, tapi tidak dgn cara dompleng Risma di Pilkada 2015 dgn target gantikan Risma 2017

5. Skenario politik ini kasar sekali, kangkangi hak memlih Rakyat untuk pilih pemimpin yang mereka inginkan.

6. Entah kenapa Risma menjadi tidak jujur dan mau jalankan skenario ini. Semua sangat terang benderang,. apalagi nyata sekali Risma sangat kuat

7. Warga Surabaya pasti dengan sukarela serahkan KTP nya untuk dukung Risma maju lewat jalur independen tanpa perlu diminta seperti Ahok

8. Sudah banyak komunits jauh hari sebelumnya siap berikan dukungan dan galang KTP untuk Risma hadapi Pilkada 2015.

9. Mereka inginkan Risma memimpin Surabaya tanpa "diganggu" PDIP yg sebelumnya berjasa dudukan Risma jadi Walikota 2010-2015

10. Jasa PDIP dudukan Risma sebagai Walkot 2010-2015 itu nyata, juga hasa Bambang DH dan Wisnu Sakti, tidak dapat diabaikan.

11. Tapi jelas nyata juga, Risma akui dia "tertekan", bahkan saat pileg 2014, saat Wisnu ditunjuk PDIP gantikan BDH jadi wawali, Risma "melawan"

12. Risma nyata2 ketakan diberbagai media diberbagai kesempatan, dia tertekan dgn penunjukan Wisnu yg dianggap tidak sevisi dgn Risma

13. Rencana proyek Tol tengah kota Surabaya, sampai persoalan Pusat Prostitusi Dolly, jelas sekali Risma berbeda sikap dgn Wisnu PDIP

14. Bahkan saat sdh dilantik jadi wawali, Wisnu yang merupakan Wakil Risma, yg seharusnya dukung program Walkot tutup Dolly, malah menentang

15. Sangat nyata Risma & Wisnu tdk memiliki kesamaan pemikirikan dan agenda dalam memimpin Surabaya. Dan warga sby pasti lebih pilih ikut Risma

16. Makanya terlihat nyata, dukungan warga Surabaya pd Risma saat terjadi "tangisan Risma" tahun 2014 menjelang Pileg. PDIP & wisnu dicaci maki

17. Bahkan Risma di sebuah acara TV swasta Nasional, tunjukan dia sangat tertekan dgn penunjukan Wisnu sebagai wawali. "takut Tuhan" katanya

18. Takut pada Tuhan mempertanggung jawabkan kepemimpinannya bila gagal. Jelas pesan yg dikirim Risma waktu itu, dia tolak Wisnu, yg tdk sejalan

19. Sampai Risma mengadu ke DPR, yg tdk sadar dimanfaatkan Priyo Budi S, untuk kantrol citra nya jelang Pileg 2014, manfaatkan "tangisan Risma"

20. Kejadian 2014 ini yg picu gerakan "Save Risma" di Surabaya 2014, dan muncul keinginan mengusung Risma lewat Jalur independen pd Pilwali 2015

21. Ditambah warga Surabaya masih sangat ingat bagaimana tahun 2010 hanya selang beberapa bulan setelah dilantik, Risma di"Impeach" oleh PDIP

22. Dan warga masih ingat, motor penggerak yg demikian ngotot impeach Risma adalah Wisnu PDIP yg sekarang dipasangkan dengannya dlm Pilwali 2015

23. Atas alasan itulah & statemen Risma yg hanya ingin maju lagi jadi walkot jk warga sby menginginkan, muncul keinginan usung lewat Independen

24. Banyak komunitas warga Surabaya yg siap dukung Risma maju lewat Independen, bukan karena tdk percaya Parpol tapi ingin Risma lebih bebas ..

25. ..lebih bebas jalankan agenda & programnya untuk memajukan kota Surabaya.

26. Saya pribadi beberapa kali dihubungi teman2 di Surabaya, untuk gerakan dukungan warga lewat jalur Independen, banyak pihak yg dukung

27. Tapi ternyata Risma disaat akhir lebih memilih untuk maju kembali dalam Pilwali 2015 berpasangan dgn Wisnu yg dia tolak jadi wawali 2014

28. Bahkan Risma saat ini terang2an mengakui dirinya adalah petugas Partai PDIP, yg siap jalankan tugas dari PDIP .. diluar dugaan banyak warga

29. Entah apa yang membuat Risma tdk percaya dukungan warga Surabaya lewat jalur independen, padahal dia sangat populer, reputasi juga bagus

30. Hampir semua kekuatan politik di Surabaya mengakui, Risma nyaris tidak ada lawan saat ini. Lewat pintu mana saja, diyakini akan menang

31. Diyakini Risma akan menang mudah bahkan melawan calon dari PDIP sekalipun dalam Pilwali 2015.

32. Risma bukan orang Politik, dia birokrat, yang memang midsetnya bekerja untuk Rakyat tanpa pikiran2 politik lain.. tapi itu dulu

33. Dgn berpasangan dg Wisnu, org yg bertolak belakang pemikiran dgnnya, tunjukan Risma sdh jadi "politisi" yg punya agenda lain diluar Pilwali

34. Risma jadi politisi yang akan korbankan apa saja demi capai tujuan dan kepentingannya dimasa mendatang. bahkan bisa jadi kepentingan warga

35. Apa tujuan Risma, agenda PDIP dan Wisnu? hanya mereka yang tahu secara pasti. Kita hanya bisa meraba2.

36. Bisa jadi ada barter antara Risma yg demikian Populer dgn PDIP, barter dukungan bagi Risma 2017 di posisi yang lebih tinggi

37. Ada barter 2017 bagi Risma, diposisi jabatan yg lebih tinggi, dgn dukungan PDIP, dan Wisnu akan gantikan jadi Walkot 2017 s/d 2020

38. PDIP saat ini partai penguasa, bisa dikatakan bisa melakukan hampir apa saja, Risma mungkin tdk ada pilihan u/ ikut skenario yg ditawarkan

39. Atau sebaliknya Risma sendiri melihat peluang capai agenda, dia akan mendapat manfaat luar biasa dgn dukungan PDIP sebagai partai penguasa

40. Secara politik tidak ada yang salah dgn yang dilakukan Risma ini, karena politik itu memang berstrategi untuk capai tujuannnya... tapi...

41. .. Tapi jangan lupa, Politik yg baik, adalah politik yg ditujukan pd akhirnya u/ kepentingan rakyat utamanya Rakyat yg sdh beri kepercayaan

42. Dan Pilwali Surabaya 2015 ini sangat jelas, warga Surabaya sangat berharap pada Risma, dan akan berikan kepercayaan pada Risma untuk...

43. ... akan berikan kepercayaan pada Risma untuk memimpin Surabaya 2015-2020, menjadi kota yang lebih baik sesuai harapan warga kota...

44. Alangkah akan dikhianatinya Suara Rakyat Surabaya, jika ternyata Risma maju Pilwali 2015 ini semata sebagai batu loncatan untuk posisi...

45. ... untuk posisi jabatan yang lebih tinggi, karena ada agenda barter dengan PDIP dan Wisnu.

46. Akan sangat tidak adil bagi warga Surabaya, jika 2017, Risma tinggalkan jabatan Walkot Surabaya, dan serahkan pada Wisnu sebagai Walkot

47. Karena Warga Surabaya tdk pernah memilih WIsnu jadi walkot, mereka hanya pilih Risma pimpin sd 2020. Semata percaya pada Risma  bukan Wisnu

48. Tidak adil bagi warga jika skenario ini yang sedang dijalankan oleh Risma, PDIP dan Wisnu Sakti. Sangat tidak adil, walau UU tidak dilanggar

49. Kita sudah melihat DKI Jakarta yang ditinggal @jokowi ,padahal warga DKI sengaja memilihnya agar ada perbaikan selama 5 tahun di DKI

50. Warga DKI memilih @jokowi pasti karena yakin DKI akan lebih baik, bukan demi Jokowi bisa lebih populer dan bisa jadi Presiden Indonesia

51. Sama dgn warga Surabaya yg akan memilih pada Pilwali 2015 desember nanti. Akan pilih Risma karena ingin Risma majukan Kota Surabaya

52. Bukan pilih Risma, agar Risma bisa dapat posisi lebih tinggi dan tinggalkan Surabaya dibawah kepemimpinan Wisnu,

53. Pilwali Surabaya desember nanti jelas warga memilih Risma bukan memilih Wisnu yg akan jadi wakil Risma,Itu sangat clear

54. Dan secara kalkulasi Politik di Surabaya pun, PDIP sangat sadar, walau mereka sejak awal tahun katakan akan usung Wisnu bukan Risma

55. PDIP sadar, jika saat ini Wisnu ditandingkan dgn Risma, sangat bisa dipastikan Wisnu akan kalah, dan PDIP tidak akan dapat apa-apa

56. Fakta kurangnya dukungan warga Surabaya pada Wisnu dapat diukur saat keributan penutupan Lokaliasi Dolly. Walau WIsnu kerahkan semua..

57. ..walau Wisnu kerahkan semua kemampuan dan sumber daya politiknya, warga tetap memilih dukung Risma tutup Dolly. Ini nyata

58. Saat ini warga Surabaya dihadapi pilihan sulit. Sementara Parpol di Surabaya tidak memiliki kader2 yg mumpuni untuk hadapi Risma

59. Jika Skenario Risma, PDIP dan Wisnu ini betul ada nya, maka Warga Surabaya pasti sangat dirugikan haknya dlm memilih pemimpin yg diinginkan

60. Satu-satu nya cara menghadang skenario ini, agar tidakmerugikan warga Surabaya adalah mendukung Risma jadi walikota... tapi

61. ..Tapi... minta Risma buat Kontrak Politik !!

62. Ya, Warga Surabaya dgn berbagai komunitas yg tadinya telah siap dukung Risma lewat Jalur Independen, Minta RISMA BUAT KONTRAK POLITIK !!

63. RISMA harus buat Kontrak Politik yang menyatakan jika dia terpilih dalam PILWALI 2015, dia tidak akan khianati warga Surabaya..

64. Risma harus buat kontrak Politik, akan selesaikan masa tugasnyanya hingga 2020 dan ini sesuai sumpah jabatannya saat nanti dilantik nanti

65. Kontrak Politik ini sebenarnya, hal yg sering diucapkan Risma Sendiri, berkali-kali. termasuk saat ada wacana usulkan dia jadi calon Menteri

66. Risma sering ucapakan, dia sedang jalankan amanah warga Surabaya, dia akan berdosa jika tinggalkan warga untuk posisi menteri atau yg lain

67. Sekarang saatnya Risma buktikan kata2nya, tertulis, hitam diatas putih, bukan kata-kata lisan semata... Buktikan tdk akan khianati warga

68. Saya dan beberapa teman2 yang peduli dgn Risma dan warga, insya Allah akan mendorong kontrak politik ini. Mohon dukungan...

69. Demikian soal Pilwali Surabaya 2015, terkait dicalonkannya Risma & Wisnu, Jika ada yg salah dan keliru, silahkan kritisi tdk akan sy blok.




sumber : http://ift.tt/1U539cO

No comments:

Post a Comment