Monday, January 5, 2015

Jokowi Siap Tikam Megawati Lewat Kasus BLBI













Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai memiliki motif terkait pengangkatan kembali kasus BLBI yang mengarah kepada Mantan Presiden yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.



Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna mempertanyakan motif KPK mengungkit kasus tersebut justru disaat PDIP menjadi penguasa.



Ada apa dengan KPK ? Kok baru sekarang dia ungkit lagi masalah BLBI ? 10 tahun pemerintahan SBY, KPK tidak bertindak, tapi ketika sekarang PDIP menjadi partai penguasa dan kadernya Jokowi menjadi presiden, KPK justru membangkitkan lagi kasus yang sudah lama mati ini, kata Budyatna, ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Senin 5 Januari 2015.



Dia pun mengingatkan Megawati untuk berhati-hati terhadap Jokowi karena sikap Jokowi yang terlihat selalu menunduk, tapi siap menanduk dirinya jika ada kesempatan.



PDIP kan mau kongres, bisa jadi Jokowi dan orang-orang sekitarnya bernafsu untuk mengambil alih ketum PDIP. Sebelumnya juga ada manuver survey Cyrus bahwa Jokowi lebih pantas pimpin PDIP ketimbang Mega. Bisa jadi langkah KPK ini juga terkait kesana, tandasnya.



Bisa jadi menurut Budyatna, dibalik langkah KPK mengangkat kembali kasus BLBI dipenuhi motif pribadi pimpinan KPK terhadap Megawati.



"Ingat kan dulu Ketua KPK, Abraham Samad digadang-gadang menjadi calon wapres Jokowi sebelum pilpres dan hubungan Samad terlihat sangat mesra dengan Megawati karena dalam beberapa acara Megawati bersama Jokowi, Samad selalu terlihat hadir?, imbuhnya.



Samad menurutnya juga harus bisa menjelaskan kepada masyarakat mengapa ketika sebelum pilpres dirinya bisa berdekatan dengan Megawati karena hal itu tentunya bertentangan dengan kode etik KPK.



"Kalau memang BLBI terus dilanjutkan pemeriksaannya, seperti yang mereka utarakan saat ini, kenapa Samad dekati Megawati sebelum pilpres? Harusnya kalau Megawati akan jadi objek terperiksa karena Megawati lah yang memberikan SKL, maka Samad tidak boleh mendekati Megawati karena konflik kepentingan, paparnya.



Dia pun menyarankan agar dibentuk semacam Dewan Kehormatan KPK untuk mengusut sikap dan perilaku pimpinan KPK yang tidak patut seperti ini.



Jangan sampai ada anggapan Samad melakukan ini karena keinginannya tidak dikabulkan oleh Mega, kalau dikabulkan maka isu BLBI ini tidak mungkin dimunculkan lagi, ujar Mantan Dekan FISIP UI ini lagi.





sumber : http://ift.tt/1IfPmbD

No comments:

Post a Comment