Sekitar tiga hari yang lalu media Zionis melansir berita bahwa dinas intelijen Zionis telah menemukan sel di kota Hebron. Pihak Zionis mengklaim bahwa sel tersebut menginduk kepada ISIS. Hal ini menimbulkan tanda tanya dan keraguan seputar tujuan yang ingin diwujudkan oleh penjajah Zionis di balik tuduhan-tuduhan dan membesar-besarkan kasus ini di media massa.
Tidak lama setelah penjajah Zionis melansir penangkapan sel yang diklaim Zionis merencanakan serangan ke pos-pos Zionis, koresponden Pusat Informasi Palestina berhasil wawancara dengan salah seorang saudara korban di penjara Zionis, Muhammad Abdul Qadir Alzero.
Abul Balad
Muhammad Alzero, pemuda Palestina yang ditahan di penjara Zionis dan dituduh memimpin sel ISIS, sebagaimana dipropagandakan oleh penjajah Zionis, diketahui bahwa dia memiliki akun facebook dengan nama “Abul Balad”, berusia 20 tahun.
Salah seorang saudaranya kepada koresponden Pusat Informasi Palestina mengatakan, “Muhammad tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. Dia adalah mahasiswa Politehnik Palestina. Dia tidak memiliki kegiatan apapun untuk organisasi apapun. Dia adalah pemuda sangat biasa, bertindak secara penuh spontan.”
Dengan menyimak halaman pribadinya di facebook, nampak bahwa Muhammad adalah seorang pemuda biasa, tidak memiliki pemikiran yang mencerminkan afiliasi kepada kelompok manapun. Dia juga nampak sebegai pemuda yang terbuka dan tidak ekslusif, tidak memiliki fanatisme agama. Karakter gambar profil yang dia tampilkan menunjukan dia sebagai pemuda biasa sebagaimana para pemuda Palestina pada umumnya. Partisipasi dia di facebook juga menggambarkan nesionalisme Palestina dan tidak ada ketertarikan atau keterikatan dengan ISIS atau organisasi lainnya.
Pasukan penjajah Zionis menahan Muhammad Alzero pada November 2014 lalu. Sejak saat itu dia menjalani pemeriksaan. Menurut dinas intelijen Zionis Shin Bet, pemuda yang ditangkap berjumlah tiga orang, mereka adalah Ahmad Shalah Syahadah, Muhammad Abdul Qadir Alzero dan Qashi Ibrahim Musawadah.
Ketiganya belum pernah menjadi buron pihak penjajah Zionis, juga belum pernah punya pengalaman ditangkap atau melakukan aksi-aksi jihad. Penjajah Zionis menuduh ketiganya berafiliasi pada organisasi terlarang dan illegal.
Sensasi Media Zionis
Yang menjadi sumber berita adalah situs Zionis yang dekat dengan kalangan militer dan intelijen, yaitu situs “Walla”. Yang mendapatkan informasi dari militer Zionis dan dinas intelijen umum Shin Bet. Situs ini melansir laporan yang diperoleh dari Shin Bet seputar penemuan sel ISIS. Walla mengatakan bahwa ketiga pemuda tersebut berafiliasi kepada ISIS dan merencanakan aksi melawan Zionis. Dalam BAP tercatat pengakuan dari Alzero sebagai anggota ISIS dan aktivitas-aktivitas yang dilarang.
Walla menyebutkan bahwa cerita yang dialamatkan kepada Shin Bet tersebut memuat pernyataan “dia berniat” mendirikan sel “dengan tujuan” melaksanakan aksi-aksi. Disebutkan juga bahwa tersangka bekerja sama dengan orang lain untuk mendirikan sel militer ISIS, keduanya “berniat” memberi sarana perang.
Shin Bet menuduh Alzero dan kedua rekannya telah melakukan satu aksi. Yaitu melempar bom, yang tidak sebutkan jenisnya, ke arah pasukan militer namun tidak ada korban. Sebagian media Zionis menyebutkan bahwa bom tersebut adalah bom buatan lokal.
Dari waktu ke waktu, intelijen Zionis sengaja berbicara tentang penemuan sel perlawanan Palestina di Tepi Barat dan melakukan propaganda pada isu tersebut di media Zionis. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk membenarkan setiap tindakan yang dilakukan penjajah Zionis terhadap orang-orang Palestina.
Ini merupakan pertama kalinya penjajah Zionis berbicara tentang ketakutannya terhadap sel-sel ISIS di Tepi Barat, setelah sebelumnya berulang kali menegaskan bahwa ISIS tidak menjadi ancaman bagi penjajah Zionis. Hal ini menimbulkan tanda keheranan atas tuduhan dari penjajah Zionis tersebut.
Memantau Facebook
TV2 Zionis mengungkapkan bahwa Alzero telah dipantau melalui jejaring sosial, yang dilakukan oleh otoritas jejaring sosial, khususnya laman-laman yang ada di facebook yang digunakan untuk mengekspresikan sikap dan pendapat.
TV2 Zionis mengatakan, “Ada ketakutan di Shin Bet akan eskalasi sayap pemuda untuk berbicara tentang perlawaman dan pemuliaannya. Dinas intelijen khusus “Aman” melakukan pemantauan di jejaring sosial, ditakurkan organisasi-organisasi di Tepi Barat meniru tindakan-tindakan ISIS di tengah-tengah situasi politik yang ada.”
Apa yang diberitakan oleh TV Zionis tersebut menimbulkan tanda tanya di kalangan para pengamat, seputar kondisi paranoid dan ketakutan yang dialami penjajah Zionis. Sehingga menjadikan semua ungkapan yang muncul melalui jejaring sosial sebagai ancaman bahaya yang akan terjadi. Ini artinya ada banyak kemungkinan terjadi aksi-aksi penangkapan yang disebabkan oleh ketakuran, jauh dari realitas yang sesungguhnya.
Baru-baru ini penjajah Zionis melakukan penangkapan terhadap sejumlah pemuda Palestina karena komentar atau penggalan video atau menulis ungkapan-ungkapan melalui jejaring sosial, mereka dikenai tuduhan terkait dengan masalah ini.
*sumber: infopalestina.com
sumber : http://ift.tt/1Kne9hR
No comments:
Post a Comment