pkssumut.or.id, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan terus membangun komunikasi politik secara intensif dengan ormas Islam di Indonesia. PKS merasa tidak pernah memiliki persoalan dengan ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Hubungan kami sedang baik-baiknya dengan ormas-ormas Islam," kata Presiden PKS, Anis Matta di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (28/1).
Belakangan ini, Anis rajin sowan ke tokoh-tokoh Muhammadiyah dan NU di sejumlah daerah, terutama Jawa Timur. Dari hasil sowan itu dia melihat tidak ada resistensi dari Muhammadiyah mau pun NU terhadap PKS. "Kami diterima dengan baik," ujarnya.
Saat ini PKS melihat tokoh Islam di Indonesia sudah lebih dewasa. Para tokoh itu misalnya tidak lagi termakan rumor yang berbau sektarian seperti PKS anti-tahlilan dan maulidan. "Banyak tokoh nadhliyin yang menyatakan soal kabar-kabar itu sudah selesai. Tidak ada persoalan," katanya.
Anis mengaku punya kedekatan pribadi dengan Muhammadiyah dan NU. Kedekatan ini terbangun lewat jenjang pendidikan yang dijalani Anis saat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, hingga sekolah menengah atas.
Anis menyatakan saat SD dia bersekolah di madrasah NU. Sedangkan saat SMP dan SMA dia bersekolah di pendidikan Muhammadiyah. "Secara kultural kami akrab," ujarnya.
Anis juga menceritakan pengalaman PKS mengikuti tahlilan wafatnya KH Sahal Mahfud di kantor MUI. Menurutnya kehadiran dalam acara tahlilan itu menunjukan bahwa PKS tidak mempersoalkan tradisi tahlil yang dilakukan warga nadhliyin. [rol]
sumber : http://ift.tt/1cqXjim
No comments:
Post a Comment