Monday, August 3, 2015

Pidato Lengkap Presiden Jokowi di Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-47


Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana hadir dalam pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar. Dalam sambutannya, Presiden ke-7 Indonesia ini berterima kasih kepada Muhammadiyah atas kontribusinya pada bangsa dan negara.

Sejumlah tokoh tampak hadir dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah, mulai dari pimpinan lembaga, menteri, politisi dan tokoh Muhammadiyah. Diantaranya, mantan ketua PP Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif, ketua MPR Zulkifli Hasan, wakil ketua MPR Hidayat Nur Wahid, ketua KPK Taufiqqurrahman Ruki, senator AM Fatwa, ketua umum Golkar (Ancol) Agung Laksono, Menteri Perdagangan Saleh Husin, dan lainnya.

Mengenakan setelan jas hitam dan celana panjang hitam, Jokowi kemudian maju ke panggung dan membacakan pidato. Berikut pidato lengkap Jokowi:

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Yang Saya Hormati:
• Para Alim Ulama
• Ketua Umum Muhammadiyah dan Jajaran Pengurus Pusat Muhammadiyah.
• Para Menteri Kabinet Kerja.
• Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan.
• Walikota Makassar
• Hadirin dan Para peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang saya muliakan.

1. Marilah kita bersama sama menyampaikan rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri Muktamar ke-47 Persyarikatan Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, yang kali ini diselenggarakan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

2. Shalawat dan salam, kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

3. Sejak didirikan di Yogyakarta pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam mencerdaskan umat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui amal usaha persyarikatan.
• Persyarikatan telah membawa semangat pembaharuan yang membara, agar Islam selalu relevan dengan zaman; agar Islam menjadi jawaban  terhadap masalah ummat dan bangsa.
• Komitmen Muhammadiyah sebagai pembawa misi Islam berkemajuan dalam menjawab tantangan zaman, telah menjadi kekuatan transformatif menuju terbangunnya tatanan kehidupan umat yang lebih baik.
• Muhammadiyah sudah cukup lama dikenal sebagai organisasi Islam yang kaya gagasan dan penuh kreativitas. Amal Usaha Muhammadiyah  menyebar di seluruh pelosok nusantara. Tidak hanya di kota-kota, tapi juga di desa-desa.
• Negara ini benar-benar berhutang kepada Muhammadiyah.  Bayangkan berapa ratus ribu bahkan jutaan bayi, anak bangsa ini, yang telah lahir di  rumah sakit PKU  Muhammadiyah atau klinik bersalin Aisyi'ah di seluruh pelosok negeri ini. Berapa juta orang yang menyelesaikan pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Belum lagi panti asuhan, koperasi, baitul mal dan amal usaha lainnya. Sekali lagi, kita semua menaruh hormat dan berterima kasih pada kontribusi Muhammadiyah bagi bangsa ini.

4. Dalam upaya melanjutkan peran sejarah itu, saya menyambut baik tema Muktamar kali ini "Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan". Suatu tema yang sangat relevan untuk Indonesia saat ini.
• Tema ini mencerminkan kredo Muhammadiyah untuk menjadi umat terbaik, yang menjadi kekuatan transformatif menuju kemajuan bangsa.
• Insya Allah, dengan pandangan Islam yang berkemajuan, sumberdaya manusia berkualitas, kepercayaan masyarakat yang tinggi, pengalaman sosial yang panjang, dan modal sosial yang luar biasa, Muhammadiyah dan 'Aisyiyah mampu mengokohkan peran utamanya sebagai motor kemajuan.

Hadirin sekalian,

5. Perjalanan kita sebagai bangsa masih panjang. Bangsa kita akan terus menghadapi tantangan-tantangan baru. Itu artinya peran penting Muhammadiyah untuk menjawab tantangan perubahan zaman perlu dianjutkan dan terus dikembangkan.
• Kita masih menghadapi tantangan kemiskinan, keterbelakangan, ketimpangan dan ketidakadilan. Kita juga harus berhadapan dengan berbagai tindak kejahatan luar biasa yang menggerogoti bangsa ini, seperti korupsi dan ancaman Narkoba.
• Demikian pula, kita harus bersaing dengan kekuatan-kekuatan raksasa ekonomi di peta geopolitik dunia yang menuntut kita semua untuk terus berkembang dan berubah.

6. Kita harus berani menyambut tantangan-tantangan baru tersebut.
• Di dalam negeri, mari kita ciptakan sistem ekonomi dan tatanan hidup bersama yang berkeadilan, yang berpihak pada kaum mustadh'afin, mereka yang lemah, sebagai dasar untuk mewujudkan tatanan negara yang baldatun thayyibatun wa robbun ghafur.
• Sebagai Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita juga harus berani menyuarakan kemerdekaan Negara Palestina dan mengambil posisi sebagai kekuatan moderat, toleran dan konstruktif di antara bangsa-bangsa dan peradaban dunia, demi terwujudnya tatanan global yang lebih damai.
• Kita juga harus menjadi contoh untuk membangun masyarakat yang bisa hidup damai dan rukun dalam keragaman.

7. Saya berharap, Muhammadiyah juga menyuarakan hal yang sama dan memiliki tanggung jawab untuk membangun ke-Indonesiaan yang berkeadilan sosial, menghargai kebhinekaan serta menciptakan ketertiban dunia beradasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Hadirin sekalian,

8. Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak warga Muhammadiyah untuk mewujudkan Islam yang "rahmatanlil'alamin,  yang memberikan kedamaian dan manfaat bagi alam semesta.
• Saya mengajak warga Muhammadiyah dan umat Islam untuk melihat ke-bhinneka-an sebagai rahmat yang harus dikelola dengan baik sehingga bisa menjawab tantangan bangsa dalam kebersamaan.

9. Sebagai organisasi Islam yang berwawasan kemajuan, saya berharap Muhammadiyah tetap melanjutkan peran sejarahnya, menjadi pembawa misi pencerahan dalam menjawab tantangan zaman.
• Jadikan dakwah Islam yang berkemajuan sebagai motor pembaruan pemahaman agama yang rasional dan terbuka pada kemajuan ilmu pengetahuan, namun berkarakter moderat yang sejuk, teduh, dan berkeadaban.
• Jadikan Persyarikatan Muhammadiyah menjadi gerakan yang membawa Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.

10. Akhirnya dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar satu Abad 'Aisyiyah, saya nyatakan dibuka dengan resmi.
(faj/faj)

Sumber: http://ift.tt/1MJ5PuM




sumber : http://ift.tt/1KNQ03J

No comments:

Post a Comment