Wednesday, June 24, 2015

[Pilkada Kab. Malang] Zulham Mubarak Siap Lawan Incumbent


Malang – Mantan awak media muda ini bernama Zulham Mubarak, lebih dikenal dengan panggilan Gus Zul. Usianya memang baru 30 tahunan, tetapi bukan berarti diusia muda ini dirinya tabu mengikuti pertarungan politik jelang Pemilukada Kabupaten Malang 2015.

Sosok intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) ini menjadi inspirator bagi kalangan muda Kabupaten Malang untuk terlibat secara aktif dalam merebut tongkat estafet kepemimpinan. Apalagi, Zulham yang pernah diundang menjadi  tamu di acara Mata Najwa pada episode “Menjadi Tumbal” itu telah lebih dulu populer di level nasional dengan buku karyanya berjudul Justice for Atik.

Bukankah Bung Karno dulu juga masih muda ketika mengumandangkan semangat perlawanan terhadap kolonialis Belanda, bukankah Bung Hatta juga masih sangat muda ketika membangun pondasi perekonomian bangsa ini. Bahkan jika bukan karena semnagat pemuda Sayuti Melik mungkin Proklamasi Kemerdekaan tak kan pernah dikumandangkan.

Diakuinya melawan incumbent tentu bukanlah gampang, siapa tak kenal Rendra Kresna Bupati Malang petahana yang bakal maju untuk kali kedua. Popularitasnya yang mencapai 90%, meski elektabilitasnya masih 40% tetapi popularitas incumbent ini tidak bisa dikalahkan hanya dengan semangat yang emosional.

Zulham Mubarak mencoba mendongkrak popularitasnya dengan merebut porsi pemilih pemula, disamping basis petani yang digarapnya di 33 Kecamatan se kabupaten Malang.

Upaya anggota termuda di jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang ini nampaknya membuahkan hasil yang cukup signifikan. Setahap demi setahap popularitasnya terus terdongkrak, hingga dirinya menyatakan siap melawan incumbent.

“Saya nyatakan siap ikut dalam pertarungan pemilkada kabupaten Malang tahun 2015. Saya yakin, bersama kawan-kawan muda mampu memenangkan pertarungan ini, doakan,” tegasnya.

Semula Gus Zul telah mendaftarkan diri melalui Partai Gerindra Kabupaten Malang, belakangan Partai ini kurang disukainya. Pasalnya, Partai debutan Prabowo ini dianggapnya tidak konsisten dan tidak memiliki sikap politik yang jelas pasca membuka rekrutmen calon bupati.

“Sejak saya mendaftarkan diri di Partai Gerindra Kabupaten Malang sampai sekarang tidak ada lagi respon yang jelas dari partai ini. Bagi saya ini merupakan bukti yang jelas bahwa partai ini tidak jelas arahnya dan tidak laik digunakan sebagai kendaraan anak muda khususnya dalam perhelatan pemilakada Kabupaten Malang tahun ini,” tegasnya kecewa. (Mif-01)

Sumber: http://ift.tt/1NiOtDm




sumber : http://ift.tt/1KdVOFH

No comments:

Post a Comment