Monday, June 29, 2015
SODOM
S O D O M
Istilah sodom digunakan sebagai kata yang mengacu kepada perilaku penyimpangan seksual (sodomi). Sodom dan Gomora* dahulunya adalah sebuah negeri kaumnya Nabi Luth as yang dihancurkan akibat perilaku umatnya yg mempunyai penyimpangan orientasi seksual.
Daerah Sodom dan Gomorah diprediksi berada di sekita Laut Mati. Kisah ini diabadikan Alquran dalam ajaran Islam, Kitab Kejadian atau Perjanjian Lama dalam ajaran Kristen. Ini membuktikan bahwa agama-agama mainstream di dunia menolak perilaku penyimpangan ini.
Tampaknya kejadian-kejadian yang dikisahkan oleh beberapa kitab suci agama-agama mainstream tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap para pelaku penyimpangan seksual atau biasa disebut kaum LGBT (Lesbi, Gay, Bisesksual, Transeksual). Atau mungkin saja bagi mereka kisah-kisah tersebut sudah tidak relevan lagi untuk zaman sekarang. Atau jangan-jangan mereka sudah sama sekali tidak percaya akan kitab-kitab suci tersebut alias atheis.
Dan tahukah anda? Di Indonesia, penyokong & pejuang 'kebebasan seksual" ini adalah kaum liberal yang tergabung dalam JIL (Jaringan Islam Liberal). Sejak bertahun-tahun mereka berupaya untuk meloloskan undang-undang tentang legalisasi perkawinan sejenis dan kebebasan seksual.
(Abi Muflih Ritonga)
__
*Sodom dan Gomora adalah kisah yang tertulis di dalam Kitab Kejadian dan al-Quran, Sodom (bahasa Arab: سدوم Sadūm,bahasa Ibrani: סְדוֹם, Standar Sədom Tiberias Səḏôm, Bahasa Yunani: Σόδομα Sódoma) dan Amora (bahasa Arab: عمورة ʿAmūrah, bahasa Ibrani: עֲמוֹרָה, Standar ʿAmora Tiberias Ġəmôrāh Ămôrāh, bahasa Yunani: Γόμορρα Gómorra) atau Gomora (bahasa Ibrani: עֲמוֹרָה, Standar ʿAmora Tiberias Ġəmôrāh/ʿĂmôrāh), dan bahasa Inggris Gomorrah. Sodom dan Amora adalah dua kota besar yang dimusnahkan oleh Allah dalam Kitab Kejadian di Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.
Dikarenakan oleh dosa-dosa penduduk Sodom, Gomora (Amora), Adma, dan Zeboim telah dibinasakan oleh "hujan belerang dan api ... dari TUHAN, dari langit" (Kejadian 19:24-25). Dalam agama Kristen dan Islam, nama-nama mereka menjadi bersinonim dengan dosa besar yang tak terampuni, yang menjatuhkan mereka ke dalam kemusnahan akibat murka Allah (Yudas 1:7, Qur'an [1]).
Istilah ini telah digunakan sebagai kata yang mengacu kepada dosa dan penyelewengan seksual. Kisah tersebut telah membentuk kata-kata baru dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, termasuk perkataan dalam bahasa Melayu dan bahasa Indonesia yakni "menyodomi", suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan hubungan anal seks, dan juga hubungan seks seperti binatang. (wikipedia)
***
Semoga tidak ada yang mengatakan bahwa Al Qur'an ini diskriminatif dan anti kesetaraan dan keberagaman.
"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, sedang kamu melihat(nya)?." – (QS.27:54)
"Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu(mu), bukan (mendatangi) wanita?. Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)'." – (QS.27:55)
"Maka tidak (ada yang) lain jawaban kaumnya, melainkan mengatakan: 'Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang (mendakwakan dirinya) bersih'." – (QS.27:56)
sumber : http://ift.tt/1QYv00p
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment