Saturday, June 27, 2015

'Sejak Masuk Islam, Saya Selalu Mendapat Pertolongan Allah'


[Penuturan Hanny Kristianto, mantan penginjil yang sekarang jadi Sekjen Mualaf Center Indonesia]

Bismillah,

Ma syaa Allah, sejak saya masuk Islam saya menyaksikan setiap hari selalu ada yang bersyahadat, termasuk hari ini dengan pertolongan Allah 6 orang bersyahadat, hari ini bertambah saudara - saudari kita mualaf yang sebelumnya adalah aktifis dan ahli - ahli kitab di agama masing - masing..

Hari ini saya menangis Allah ijinkan saya selamat dan sehat sampai sekrang masih hidup membuktikan pertolongan Allah dari ancaman pembunuhan, pertolongan Allah kepada saya dari fitnah, iri, hasad dan dengki.. banyak sekali pertolongan Allah yang tidak akan cukup saya tuliskan disini..

Setiap hari kita menyaksikan banyak mualaf yang masih terusir dan mereka tetap menjalani puasa pertama mereka, begitu banyak mualaf yang masih menderita.. hari ini ada beberapa mualaf sudah mati syahid mempertahankan keimanan tauhid mereka.. in syaa Allah jannah untuk mereka.. Aamin.

La haula wala quwatta illa billah !

Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. Al-Anfal : 36-37)

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya.(QS. Ash-Shaff : 7-8)

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At-Taubah: 32)

Saudaraku fillah yang dirahmati Allah, mungkin kita sering berfikir, sudah banyak sekali cara kita untuk menyadarkan seseorang yang kita cintai, untuk merubah sifat seseorang yang sangat disayangi.. Tetapi, segala cara dan upaya kita, ternyata tidak mampu untuk merubahnya kembali ke jalan yang lurus (bertauhid). Sebenarnya apa yang salah dengan upaya kita, bagaimanakah caranya agar kita dapat merubah seseorang?

Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seseorang, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan taufik dan hidayah kepadanya, karena hidayah adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata..

Karenanya bagaimana pun upaya kita untuk merubah seseorang, bagaimana pun kerja keras kita untuk menyadarkan seseorang, maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya, orang tersebut tidak akan berubah sampai Allah memberikannya hidayah.

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al Qashash: 56).

Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya.

Syaikh Muhammad ibnu Shalih Al-Utsaimin menerangkan, “Hidayah di sini maknanya adalah hidayah petunjuk dan taufik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan hidayah ini kepada orang yang pantas mendapatkannya, karena segala sesuatu yang dikaitkan dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mesti mengikuti hikmah-Nya.”

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran : 103)

Persatuan dan persaudaraan dapat dilandasi oleh kekerabatan atau hubungan darah, perkawinan, kesukuan, dan geografis kenegaraan.

Akan tetapi, Islam juga memiliki hubungan ikatan yang lebih kuat daripada hal-hal di atas. Ikatan itu adalah ikatan keagamanan dan keimanan yang Alquran menyebutnya sebagai tali Allah (hablullah).

Umat Islam memiliki titik temu yang mengikat mereka kapanpun dan di mana pun, yakni: menyembah Tuhan Yang Esa ( satu - satunya agama yang Allahnya adalah Dzat yang tidak berwujud, tidak dapat disamakan dengan apapun juga ciptaan-Nya, Islam tidak menyekutukan-Nya dengan apapun dan siapapun, beriman kepada Nabi yang sama, Kitabnya satu yakni Alquran, kiblatnya juga sama yaitu Ka’bah.

Jadi, umat Islam memiliki ikatan keimanan yang mencerminkan pandangan dunia, kebudayaan, idologi, peribadatan, tradisi, dan kebiasaan sosial yang satu. Karenanya umat Islam disebut sebagai ummatan wahidah (umat yang satu). Ini semua anugerah Allah, sehingga persatuan itu dinisbahkan Allah kepada diri-Nya secara langsung, “maka Allah mempersatukanhatimu…” Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Karena hidup tanpa beban hanya ada dalam Islam.. Karenanya janganlah sia - siakan hidayah Allah ini.. Jangan anugerah ini kita gadaikan dengan kepentingan duniawi yang fana.. Kita wajib muroqobatullah, qonaah dan istiqomah..

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS al-Maidah: 54)

Sekiranya berkenan mengajak saudaraku sebangsa: mari kita beribadah dan menyembah hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Esa, karena tidak ada harapan yang lebih baik bagi manusia selain diridhoi Allah, dicintai Allah, disayangi Allah dan mendapat naungan Allah dihari tidak ada naungan-Nya. Aamin.

Sekiranya berkenan, dengan segala kerendahan hari, kami mengundang saudaraku fillah muslim dan mualaf..

In syaa Allah Minggu 05 Juli 2015 mengundang semua muslim khususnya saudaraku Mualaf untuk bersilaturrahiim di Masjid Az Zikra Sentul City bersama Steven Indra Wibowo K. H. Muhammad Arifin Ilham, ustadz Khalid Z.A. Basalamah dan Keluarga Besar Mualaf Center Indonesia bersama keluarga besar Mualaf Center Azzikra dan komunitas mualaf - mualaf lainnya kita perkokoh Muslim Bersatu Muallaf Berseru dalam parade tauhid Jakarta yang in syaa Allah pada bulan Agustus 2015

Jika kalian sungguh - sungguh beribadah dan menyembah hanya kepada Allah maka in syaa Allah kami para pengurus dan keluarga besar MCI siap berkorban harta dan mati bersama kalian, kewajiban kita saling menolong dan saling mencintai karena Allah semata sebagai mana kaum muhajirin dan anshar yang sudah dicontohkan dalam sejarah Islam.

Allah Azza wa Jalla ijinkan Islam sebagai mayoritas di Indonesia karenanya kita wajib merealisasikan kejayaan Islam yang menebarkan Rahmatan Lil Alamin. Aamin.

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah Subhanahu Wa Ta'ala”, Kemudian mereka tetap istiqomah. Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (QS Al Ahqaaf : 13)

Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepadamusuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS Ali Imran:146)

اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

"Alloohummakhtim lanaa bil-islaami wakhtim lanaa bil-iimaani wakhtim lanaa bi husnil khootimati"

wabillahi taufik wal hidayah,

توفيق وول الهداية
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

الله أكبر الله أكبر الله أكبر

Semoga bermanfaat baik bagi kita semua..

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada teladan kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wassallam, shahabatnya dan keluarganya.

Jika ada salah kata mohon dimaafkan, diterima kekurangan dan kelemahan saya..

Sabtu, 27 Juni 2015/10 Ramadhan 1436

Salam Tauhid, Salam Ukhuwah Islamiyah..
Saudaramu fillah: Hanny Kristianto (bukan ustadz)




sumber : http://ift.tt/1GIwdie

No comments:

Post a Comment