Pemberontak Syi'ah Houthi dilaporkan telah menyerbu wilayah pemukiman sipil di distrik pelabuhan Mualla, kota Aden, menggunakan tank dan kendaraan lapis baja yang menembaki secara membabi buta bangunan dan gedung-gedung.
Saksi mata mengatakan bahwa serangan Houthi dilakukan ke permukiman sipil telah menewaskan banyak warga, termasuk anak-anak juga ikut menjadi korban.
"Banyak mayat di jalanan dan kami tidak bisa mendekat karena ada sniper Houthi di atap gedung. Siapapun yang mendekat akan ditembaki, dan serangan mereka ke Mualla tidak pandang bulu," ujar seorang petugas medis pada Reuters.
Sementara di mikrobloging Twitter juga muncul hastag #Mualla , memunculkan berbagai kematian, kerusakan dan kekacauan yang disebabkan oleh serbuan pemberontak Syi'ah dukungan Iran tersebut.
Akibat serangan Houthi dan sekutunya dari pasukan loyalis Abdullah Saleh, kota Aden mengalami krisis kemanusiaan. Listrik dan pasokan air dilaporkan telah terputus di kota ini. Palang merah mendesak agar dilakukan gencatan sehari untuk distribusi bantuan kemanusiaan ke wilayah itu.
Sementara seorang pejabat militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan jika cara Houthi tersebut adalah untuk membuat kekacauan. Arab Saudi akan terus mendukung loyalis presiden Hadi hingga para pengacau Houthi berhasil dipukul dari Aden.
Asseri juga menyebut jika pihaknya siap melakukan "jeda kemanusiaan" jika diperintahkan, dan lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan harus berkoordinasi dengan Saudi.
Sebelumnya pada awal-awal serangan udara aliansi Arab, Houthi juga telah melakukan penangkapan dan penembakan ke wilayah-wilayah yang tidak mengalami serangan udara. Puluhan warga negara Indonesia bahkan sempat ikut ditawan oleh mereka di Sana'a. (Reuters/risalah)
Foto: Mualla (courtesy Twitter)
sumber : http://ift.tt/1GiRSBD
No comments:
Post a Comment