Wednesday, April 8, 2015

'Jika mahasiswa ingin skripsi langsung acc tanpa dibaca, silahkan bimbingan sama Presiden'






Saya Dosen, Bukan Presiden



Jika mahasiswa meminta skripsinya langsung di-acc tanpa perlu saya baca, silahkan bimbingan sama presiden. Dan saya tidak berani jamin, nanti dibatalkan setelah dipikirnya belakangan.



Saya perlu membaca skripsi mahasiswa, bila perlu saya lakukan QC baik secara isi, redaksi, atau metodologi. Skripsi tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. Menunda sidang skripsi juga tidak terlalu berdampak pada tatanan sosial, gejolak ekonomi, atau politik di sekitar kita. Tidak segera membubuhkan tanda tangan bukan menandakan saya tidak ingin beKERJA. Saya hanya merasa perlu menjamin bahwa setiap proses, tulisan, kutipan, saduran, bahkan kesesuaian antara tujuan dengan kesimpulan, dilakukan secara sadar dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik dan moral: di mata manusia dan Tuhan.



Jika mahasiswa meminta nilai, tanpa mengikuti perkuliahan, silahkan ambil matakuliah kabinet. Karena di sana segalanya serba autopilot: liar tak punya kendali. Kendali mutu, kendali tanggung jawab, dan kendali malu. Kalau nilai sebegitu mudah diberikan, bagaimana dengan mutu lulusan. Kalau nilai langsung bisa diperoleh tanpa perkuliahan, bagaimana tanggung jawab tangan yg menulisnya kepada Tuhan. Kalau permintaan seperti ini sering dilantunkan, di manakah rasa malu peminta itu?



Bahkan berkendara pun harus tahu tujuan, dan sadar dengan yang diinjak: kopling, rem, atau gas. Kecuali mungkin berkendaranya dengan perasaan: perasaan tadi menginjak rem, kok malah gas ya?



Kuliah itu bukan dagelan seperti komedi atau lainnya sehingga yg kita temui adalah mahasiswa parlente dan alay kehabisan bahan untuk menggalau di tengah hiburan masif yg melenakan. Tidak kita dengar lagi suara lantang mahasiswa, karena mereka lebih fasih bernyanyi dan berjoget. Datangilah saja presiden, siapa tahu masih banyak lagi skenario dagelan yang sudah disiapkan. Sementara saya dosen, bukan presiden.



*dari fb Onny Khaeroni



sumber : http://ift.tt/1H6nV76

No comments:

Post a Comment