Saturday, August 1, 2015

Presiden Jokowi Minta Islam Nusantara Dimaknai Positif

Presiden Joko Widodo saat bertemu PM Inggris di Istana Merdeka (27/7/2015)

Presiden Joko Widodo meminta Islam Nusantara yang jadi tema utama Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang harus dimaknai secara positif.

Ini disampaikan Presiden dalam pidatonya saat membuka Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8). Muktamar tersebut mengangkat tema "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradapan Islam di Indonesia dan Dunia".

"Saya mendorong agar tema ini dmaknai secara positif, ini menunjukkan bahwa umat Islam Indonesia punya posisi strategis di dunia," kata Presiden Jokowi, dalam acara yang dihadiri Megawati Soekarnoputri itu.

Saat itu, Jokowi dengan bangsa menceritakan pertemuannya dengan PM Inggirs David Cameron, beberapa hari lalu. Terutama keingintahun David tentang Islam di Indonesia. Terutama keberadaan dua organisasi Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah.

"Beliau tanya sangat detail sekali, Nahdlatul Ulama ditanyakan, Muhammadiyah juga ditanyakan, sehingga kita jelaskan secara detil. Saya menaruh harapan pada Nahdlatul Ulama, bisa menjadi jembatan peradaban, antar agama dan antar bangsa dalam mewujudkan Islam Rahmatanlil 'Alamin," jelasnya. (Baca: Pasca Tragedi Tolikara, PM Inggris-Presiden Jokowi Sepakat Lawan Islam Ekstrem)

Sebelumnya, Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan Islam Nusantara yang jadi tema besar Muktamar NU ke-33 bukan aliran baru tapi tipologi karena Islam Nusantara jad ciri khas masyarakat Nusantara.

"Islam Nusantara bukan aliran baru. Islam Nusantara adalah Islam yang melebur dengan budaya, adat istiadat, tradisi, kearifan yang tidak melanggar batas sarak. Lahirlah Islam yang berperadaban, Islam yang santun, bernurani, mencintai dan membela tanah air lahir bathin, inilah Islam Ahlussunah Waljamaah," tegasnya.(fat/jpnn)

Sumber: http://ift.tt/1JEC4u1




sumber : http://ift.tt/1OVR8nd

No comments:

Post a Comment