Kader PDIP Kota Surabaya rupanya bertekad untuk menjegal langkah Tri Rismaharini maju kembali sebagai Wali Kota Surabaya. Untuk menegaskan langkah agar Risma tak diajukan kembali sebagai Wali Kota Surabaya, 2.500 kader DPC PDIP Kota Surabaya akan mengepung arena Kongres IV PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Bidang Organisasi, Sukadar menuturkan, 2.500 kader PDIP Kota Surabaya tengah dalam perjalanan menuju Bali. Jika tak ada aral melintang, malam ini mereka akan tiba di Bali. "Tadi pagi pukul 10.00 WITA dilepas langsung oleh Ketua DPC Kota Surabaya, Wisnu Sakti," kata Sukadar di Denpasar, Rabu 8 April 2015, dilansir VIVAnews.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Surabaya itu melanjutkan, ribuan kader itu akan menggunakan 32 bus, 12 mobil pribadi dan puluhan sepeda motor. 32 orang telah tiba di Bali menggunakan pesawat. Bukan tak ada alasan DPC PDIP Kota Surabaya memberangkatkan ribuan kadernya ke arena kongres.
Salah satu agenda penting yang akan dilesakkan adalah upaya menjegal Tri Rismaharini untuk dicalonkan kembali sebagai Wali Kota Surabaya. Sukadar beralasan hasil keputusan Konfercab dan Rakercab, diputuskan agar PDIP mengusung kader pada perebutan Wali Kota Surabaya mendatang.
"Keputusannya ingin mengusung kader sendiri. Ini akan kita laporkan dalam kongres dan akan kita kawal," tuturnya.
Pada pilkada serentak nanti, Sukadar menyebut jika PDIP Kota Surabaya berharap kader yang diberikan rekomendasi untuk ikut dalam konstestasi perebutan kursi orang nomor satu di Surabaya. "Bukan impor dari luar. Harapan kami jargon PDIP berjuang untuk kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan," papar dia.
Ia menegaskan, Risma bukanlah kader partai berlambang banteng gemuk dalam lingkaran. "Ukuran kader punya KTA. Saya yang mengurusi kaderisasi dan keanggotaan. Sampai saat ini saya tidak pernah mencetak KTA atas nama Tri Rismaharini," beber Sukadar.
Soal kader yang akan diusung dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya mendatang, menurutnya, merupakan amanah seluruh kader se-Kota Surabaya. Sukadar lantas menyebut nama Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Wisnu Sakti sebagai kandidat calon Wali Kota Surabaya dari PDIP.
"Sekarang beliau menjabat Wakil Wali Kota Surabaya," imbuhnya.
Selama ini, kata dia, Risma tak pernah memberikan kontribusi apapun kepada PDIP. " Saya ingin tahu prestasi Risma? Soal ia berhasil menata Kota Surabaya, itu bukan prestasi Risma. Itu hasil Bambang DH. Sayang saat tinggal finishing, habis masa jabatan dia. Risma tinggal meneruskan saja," terang Sukadar.
Sementara Wisnu Sakti, Sukadar melanjutkan, memiliki beberapa keberhasilan gemilang. Pertama, kata dia, Wisnu berhasil meningkatkan kursi di DPRD Kota Surabaya pada pileg lalu dari 8 kursi menjadi 15 kursi. Pada pilpres lalu, Wisnu juga berhasil menjadikan Surabaya sebagai lumbung suara untuk Jokowi.
"Surabaya lumbung suara Jokowi sebesar 67,3 persen. Pak Wisnu juga berhasil memenangkan Risma-Bambang DH," tuturnya.
Ia tak takut dengan elektabilitas Risma yang tengah meroket. "Dari hasil survei, Risma kekuatannya 80 persen jika bersama PDIP. Kekuatan PDIP sendiri 48 persen. Kalau Risma ke luar dari PDIP apakah bisa menang? Ini pertarungan personal dan partai," ujar Sukadar. (VIVAnews)
sumber : http://ift.tt/1caVGZk
No comments:
Post a Comment