Friday, May 29, 2015
5 Tahun Jokowi, 30 Juta China Bermigrasi
By: Nandang Burhanudin
Saat menjadi dosen di Kolej Islam Muhammadiyah Singapore, saya selalu mengamati tingkah polah orang Melayu dan orang China di sana. Kendati minoritas dan kurang dari 15 %, orang Melayu menempati posisi terendah dalam segala bidang kehidupan. Sementara China Singapore yang didatangkan dari China induk, bertingkah superior.
Obrolan yang saya tangkap 3 tahun lalu menjadi kenyataan kini. Jika kita diam, pribumi Indonesia benar-benar akan meratapi nasib seperti Melayu Singapore atau bangsa Arap Palestina. Obrolan itu adalah, seputar target China diaspora di ASEAN yang akan menguasai seluruh negara dan menargetkan jumlah total etnis China 70 juta jiwa dengan kekuatan full di ekonomi dan teknologi.
Nah bila pernyataan Wakil Perdana Menteri China Liu Yandong, yang menargetkan pertukaran sepuluh juta warga China di Indonesia pada 2020 benar adanya, maka kendati memunculkan kontroversi, rencana itu bisa dipersepsikan sebagai upaya ‘mengimpor’ imigran dari China ke Indonesia. Bila di berita ramainya 10 juta jiwa produktif, maka pada kenyataannya akan lebih dari 2 kali lipat.
Kita paham, Indonesia sangat rapuh dan lemah dalam hal data kependudukan. KTP dan KK mudah dibuat dengan FULUS. Wilayah Indonesia yang luas, sangat sulit dikontrol. Migrasi China bisa via laut atau daratan Indonesia, hingga pulau-pulau terluar. Nah itu dulu. Kini setelah era Jokowi, hal-hal sulit tak lagi perlu terjadi. Jokowi sudah memfasilitasi dan rakyat Indonesia sangat murah hati, mengimpor pekerja-pekerja China dengan triliunan devisa negara yang tak lain pajak rakyat.
Jika saat ini jumlah etnis China 15-20 juta, dipastikan akan melesat tajam di tahun 2020. Dengan kejayaan ekonomi dan uang yang berlimpah, etnis China tak akan terbendung menjajah suku-suku pribumi yang semakin minoritas. Strategi China benar-benar menerapkan strategi Yahudi menyingkirkan rakyat Pribumi Palestina dan strategi Singapore yang menyingkirkan rakyat melayu. Bagi mereka, era Jokowi adalah anugerah setelah era Gus Dur. Namun kebanyakan umat Islam tersihir, hingga tak sadar akan proyek Chinailah Indonesia.
sumber : http://ift.tt/1FfqwXb
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment