Wednesday, September 30, 2015
PKS Komitmen Kawal Tunjangan Profesi Guru
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nurhasan Zaidi menegaskan pihaknya akan mengawal penganggaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Kekhawatiran guru tentang jumlah nominal, tingkat fluktuasi tunjangan yang didapatkan, mekanisme memperolehnya dan kaitannya dengan komponen gaji guru PNS jelas harus bersandar pada landasan yang tertuang dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD). Untuk hal tersebut, Insya Allah kami siap mengawalnya," ujar anggota Komisi X DPR.
Ia menilai profesi guru sungguh signifikan dalam pembangunan bangsa, sehingga wajar bila mereka dihargai dari sisi kesejahteraan. Di sini, DPR mendesak pemerintah untuk melaksanakan amanah UUGD mempertahankan TPG sebagai salah satu program peningkatan kesejahteraan guru.
"Tentu saja penghargaan tersebut harus dibarengi dengan program pemerintah untuk meningkatkan mutu dan kinerja guru itu sendiri. Sehingga esensi dari adanya TPG sesuai UUGD yakni, peningkatan kesejahteraan dan mutu guru dapat tercapai beriringan," kata Anggota DPR asal daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IX ini.
Nurhasan menilai bahwa UUGD merupakan amanah yang harus dilaksanakan oleh pemerintah (Kemdikbud) dalam program dan anggarannya. Kalaupun ada persinggungan dengan UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengatur sistem penggajian guru PNS maka yang harus menjadi pijakan utama adalah UUGD sebagai implementasi pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
"Sebab hal ini sesuai janji Presiden Joko Widodo untuk tidak menghapus TPG dalam program dan kebijakannya," ucapnya. (ROL)
sumber : http://ift.tt/1LRsbdA
Coretan untuk Bapak Presiden Jo..
Coretan untuk Bapak Presiden Jo..
Selamat subuh Pak Jo,
Di Palembang pagi, siang, sore, dan malam seperti kabut di hari subuh,
Indah sekali..bak negara diatas awan abu..
Ada jutaan orang berteriak menyerukan asap
Kepada manusia terpilih, di belahan bumi, bernama Indonesia
Pak jo, sudah seminggu ini..
Anak saya 4jam sekali harus nebulasi (alat uap)
Bapak tentu tau?
Beruntung saya mampu beli loh pak (kalimat sombong-nya), beruntung uang saya masih banyak untuk sekadar foya-foya, opname beberapa hari..
Tapi saya tidak sanggup membeli alat semprot asap, utk mengeluarkannya dari petak rumah saya
Beruntung saya mampu beli TV dan mengisi kuota internet smartphone untuk sekadar membuka youtube lagu-lagu anak, mengalihkan mereka untuk tdk bermain diluar kamar..
Tapi saya tidak sanggup memanggil guru dan teman-teman sekolahnya, membayar mereka untuk bisa seperti bersekolah dirumah..
Seminggu ini kedua anak saya (yg sulung dan tengah) menikmati permen pahit nya (baca : obat)
Suara dalam tubuh nya seperti rongsokan mobil tua..kroook..kroook..
Indah sekali jika saya alunkan bersama angklung
Ketika malam, mereka tdk bisa tidur nyenyak, karena sibuk bernyanyi dengan sesak
Mereka senang memakai masker sponge bob sepanjang hari, yang terkadang kedodoran di pipi tembamnya
Lucu sekali, masker si Khenzy masih penuh iler.. Dan tidak pernah mau diganti..walaupun sudah basah dan bisa diperas..
Di wajah mereka terekam sebuah cerminan Indonesia kecil yang penuh pengharapan..
Apa (kaum) mereka masih memiliki umur panjang untuk berharap?
Dan Si bungsu Khenzo, anak saya yang usia nya baru saja 7hari..
Betapa bangga dia sudah punya ingus, mengalir bak susu kental manis dipucuk sepotong roti..
Dia juga senang, bisa minum obat bersama dengan kedua kakak-nya di usia sangat dini
Bapak Jo..
Saya senang,
Memiliki waktu lebih lama dikala malam dengan anak-anak, karena mereka sibuk berlatih mengasah nada dengan nafas yang sesak
Saya senang,
Tidak perlu mengantar kedua nya ke sekolah
Toh SPP tetap (sanggup) saya bayar
Saya masih layak untuk bersyukur...
Saya senang berpijak di belahan dunia dimana bapak duduk di kursi paling tinggi..
Saya tdk perlu memikirkan dollar yang melambung diantara ranting pepohonan mahoni, Bak bola yang terlempar oleh kaki..
Saya senang,
Tidak perlu memikirkan sakit nya orang banyak, karena semua sudah bapak biaya-i
Saya senang,
Hari ini listrik padam, besok air berhenti, lusa para binatang mati..entah minggu depan apa genteng rumah saya tertimpa asap berat karena polusi?
Saya senang,
Banyak orang sekolah dengan gratis, sekolah tanpa perlu bersepatu karena lantai mereka adalah tanah dan dinding mereka adalah ilalang
Saya senang,
Melihat jingga yang kini berubah warna menjadi merah..
Ahhh, sudahlah..
Yang penting, matahari di negeri ini masih betah untuk menyengat..
Menyengat peluh diantara keluh pun keringat si pengemis, pengumpul botol aqua dan kardus bekas..
Saya senang,
Suami saya adalah pemerintah yang tetap setia mengikuti apel pagi nya..
Pak Jo..
Ini foto yang diambil adik saya si calon dokter, kemarin..di rumah sakit orang miskin (baca : tidak mampu)
Badannya bungkuk, Matanya lebam biru, Nafasnya turun naik, batuknya seperti lagu Hari merdeka.. bersemangat!!
Dia terbatuk-batuk hingga pingsan..
Ibu nya menggunakan sandal jepit, berbaju daster koyak, berlari, menjerit, menangis, kebingungan..mencari pertolongan..
Pembuluh darahnya nyaris pecah karena batuk yang parah..
Bapak nangis?
Sudah, jangan sedih dulu..
Ada banyak pasien antri dengan kasus yang lebih berat pak..
Ada banyak muka kesusahan Ibu yang bayi-nya menghitung sisa umur..
Ada banyak Ayah yang sedang menjual kompornya untuk biaya rumah sakit..
Ada banyak pelacur yang menjajahkan "kue" untuk sekadar menyekolahi anak haram-nya..
Saya justru mau nangis karena Bapak..
Tidak sepatutnya orang-orang meneriaki bapak, memaki-maki bapak..
Karena bukan Pak Jo yang membakar hutan,
Bukan Pak Jo yang menyebarkan asap,
Bukan Pak Jo yang menghentikan hujan
Bukan Pak Jo yang membuat sakit atau miskin si Indonesia..
Toh, saat ini..Bapak Jo malah foto-foto bersama ratusan tentara yang siaga!
Berusaha menutup rapat nyengir, karena bapak tentu bekerja keras..
Keras sekali, sehingga keringat lupa untuk mengucur di kulit hitam yang terjilat panas-nya api..
Bapak Jo ikut shalat dibarisan paling depan,
Bermunajat meminta Tuhan meminjamkan hujan nya sebagai ganti dari air mata yang terpenjara..
Tapi, Seorang Bapak tetaplah Bapak..
Memiliki kendali sebagai kepala didepan buntut dan diatas kaki
Adalah anak-anak kami yang penuh dengan pengharapan di hari esok..
Ketika Bapak Jo atau saya mungkin sudah menciumi bau tanah dan berbaur dengan cacing...
Mereka (termasuk anak saya : Khenza, Khenzy, Khenzo yang saat ini sedang terbaring lemah berebut hirup udara segar)..
Berharap, ketika sore di bulan september mereka bisa menaikkan layang-layang dan bermain petak umpet di bumi Indonesia ini..
Berharap, hijau nya rumput bisa kembali terlihat (tidak seperti sekarang, yang mana kita hidup di negara zombie..semua tampak putih abu-abu..)
Berharap, ketika merah putih dikibarkan, tangan mereka lantang untuk hormat bukan karena sekadar taat kepada presiden..
Dan Saya,
Seorang Ibu yang saat ini berharap anak saya sembuh dengan cepat..
Atau paling tidak, anak saya kebal oleh asap..
Mercuvillia soniszta 30sept2015, tengah malam
(Tengah bertepuk dengan nyamuk dan ketiga anak saya baru saja tertidur pulas)
Noted ; foto ini tdk bermaksud untuk menghina, merendahkan, atau mengeksploitasi anak dibawah umur
**dedicated to : ibu-ibu yang punya anak..
*Sumber: fb
sumber : http://ift.tt/1L5jZpB
Saudi: Assad Hanya Punya Dua Pilihan, Mundur atau Perang
Menlu Arab Saudi, Adil Al-Jabir, di sela-sela Sidang Majlis Umum PBB di New York (29/9/2015) menegaskan bahwa Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, hanya punya dua pilihan, meletakkan jabatannya atau berperang.
Menlu Al-Jabir menolak langkah diplomasi Rusia terkait penyelesaian konflik berkepanjangan di Suriah saat ini dengan mengusulkan pembentukan koalisi internasional memerangi ISIS.
Menurut Jabir, tidak ada tempat lagi bagi Al-Assad di Suriah. Hanya ada dua pilihan, melalui penyelesaian politik dengan membentuk dewan transisi setelah Al-Assad mundur, atau pilihan militer guna menjatuhkan Al-Assad dengan paksa.
Al-Jabir tidak menjelaskan dengan rinci maksud dari ‘pilihan langkah militer’ yang disebutnya, namun mengungkapkan bahwa Riyadh mendukung kekuatan oposisi moderat di Suriah yang berperang melawan tentara Al-Assad dan juga tentara ISIS, demikian lansir RT Arabic yang dikutip dakwatuna.
Namun pasca ancaman Saudi ini, Assad meminta bantuan Rusia untuk mendukungnya dan kemarin Rabu (30/9), bantuan Rusia datang. Pesawat Rusia membombardir wilayah yang dikuasai mujahidin FSA yang menimbulkan puluhan korban jiwa termasuk anak-anak. (Baca: 'Karpet Syiah Perenggut Nyawa' di Suriah)
Bagaimana langkah Saudi selanjutnya pasca serangan Rusia ini?
"Moga bukan cuma gertak sambal doang....," ujar pengamat timteng Abdullah Haidir di akun twitternya @abdullahhaidir1 (30/9).
"Rusia mulai petualangan baru, gempur mujahidin Suriah atas permintaan rezim Asad yg didukung Iran. Insya Allah akan jadi Afghan kedua bg mrk," lanjut alumni LIPIA ini.
sumber : http://ift.tt/1RgTHkZ
Alhamdulillah, Malaysia Haramkan Syi'ah
By: Nandang Burhanudin
Malaysia kini tak main-main lagi dengan Syi'ah.
1. Memutus sepihak segala bentuk kerjasama budaya dengan Iran dan ajaran Syi'ah di seluruh dunia.
2. Melarang WN Malaysia melakukan travelling ke Iran.
3. Menghentikan total kontrak untuk setiap dosen dan pendidik Syi'ah, mendeportasi seluruhnya sesegera mungkin.
4. Setiap kumpulan Syi'ah atau pengajian mereka dengan dalih menghidupkan ajaran Syi'ah dianggap perlawanan politik OTB, pelakunya diancam penjara seumur hidup.
5. Merobohkan seluruh bangunan Husainiyah, meratakannya dengan tanah, menyita seluruh assetnya, melarang setiap kegiatan donasi apapun.
Berikut videonya: https://www.youtube.com/watch?v=A4YOHgGos5U&feature=youtu.be
sumber : http://ift.tt/1O8SMo9
Ustadz Fadlan: Masjid sudah terbangun, dakwahi mereka untuk masa depan umat Islam Tolikara
"Masjid sudah terbangun dan diresmikan, dakwahi mereka untuk masa depan ummat islam Tolikara," ujar ustadz Fadlan Garamatan yang disampaikan melalui akun twitternya @fadlannuuwaar, Rabu (30/9/2015).
Sebagaimana diberitakan, masjid Baitul Muttaqin yang dibakar masa GIDI pada Idul Fitri sekarang telah berdiri kembali dan sudah diresmikan dengan nama baru Masjid Khairu Ummah dan sudah dipakai pada sholat Idul Adha kemarin.
"Terus dukung dakwah Tolikara untuk menyelematkan umat dan NKRI, keadilan ditetapkan dgn hukum bukan dengan adat," lanjut ustadz yang menjadi Khatib Sholat Idul Adha di Tolikara ini.
Menurut Ketua TPF Komite Umat untuk Tolikara ini masih ada persoalan umat Islam di sana yang sampai sekarang belum terselesaikan yaitu terkait bantuan keuangan kepada korban Tragedi Tolikara agar bisa kembali menjalankan bisnisnya seperti semula.
“Bantuan dua puluh juta dari pemerintah serta beberapa juta sumbangan kaum Muslimin kepada warga Muslim yang kiosnya hancur terbakar, belumlah cukup untuk membuat mereka bisa kembali berbisnis seperti semula,” ujarnya kepada wartawan Selasa pagi ini (29/9/2015) di Sorong Papua, dikutip Islampos.
Menurut dai asal Fakfak Papua ini, untuk memecahkan masalah tersebut butuh kebersamaan serta sinergisitas umat Islam kembali sebagaimana bersatunya umat Islam sebelumnya dalam membantu pembangunan masjid di Tolikara.
Fadlan juga mengingatkan bahwa Papua bukan hanya Tolikara. Masih banyak wilayah pelosok Papua yang masih membutuhkan sentuhan dakwah dari para dai.
“Harus diingat bahwa Papua bukan hanya Tolikara tapi ada Serui, wilayah-wilayah perbatasan dengan Papua Nugini, pelosok pegunungan serta wilayah pantai yang kesemuanya itu membutuhkan sentuhan dakwah,” terang Fadlan.
Lebih lanjut, Fadlan menjelaskan bahwa selain bantuan keuangan juga diperlukan pembangunan fasilitas pendidikan serta rumah pembinaan mualaf dan para dai untuk membantu dakwah Islam di Papua khususnya Tolikara.
“Kita berharap ke depannya dakwah Islam di bumi Papua semakin berkembang dan cahaya Islam semakin terang di sini,” pungkas Fadlan.
sumber : http://ift.tt/1O3g0dZ
Tidur Pagi, Kebiasaan yang Dibenci Para Salafus Shalih
Ustadz Rappung Samuddin
[Halaqah 136]
Tidur pagi termasuk salah satu kebiasaan kita yang sulit ditinggalkan. Nikmat memang. Akan tetapi, perbuatan ini ternyata dibenci oleh kalangan ulama salaf dahulu. Sebab, akibat tidur pagi, seorang hamba akan kehilangan banyak sekali kebaikan dan keberkahan padanya.
Dari Shakhr bin Wada'ah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
( اللهم بارك لأمتي في بكورها).
"Wahai Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya".
قال: وكان إذا بعث سرية أو جيشا ، بعثهم أول النهار . وكان صخر رجلا تاجرا ، وكان إذا بعث تجارة بعثها أول النهار ، فأثرى وكثر ماله . رواه أبو داود والترمذي .
Perawi hadits ini menambahkan: "Adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam, jika mengutus pasukan atau pengintai, beliau mengirim mereka di awal siang (waktu pagi). Adalah Shakhr bin Wada'ah seorang pedagang sukses. Beliau selalu mengirim kafilah dagangnya di waktu pagi, karenanya ia menjadi kaya dan melimpah hartanya". (Riwayat Abu Daud dan Al Tirmidzi, hasan).
Nah, terkait tidur pagi tersebut, Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
ومن المكروه عندهم : النوم بين صلاة الصبح وطلوع الشمس ؛ فإنه وقت غنيمة ، وللسير ذلك الوقت عند السالكين مزية عظيمة ، حتى لو ساروا طول ليلهم لم يسمحوا بالقعود عن السير ذلك الوقت حتى تطلع الشمس ؛ فإنه أول النهار ، ومفتاحه ، ووقت نزول الأرزاق ، وحصول القسم ، وحلول البركة
"Menurut para salaf, diantara perkara yang dibenci adalah tidur ketika selesai shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghanimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang salih. Hingga kendati mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian karena pagi adalah awal hari, turunnya rezki dan pembagian, serta datangnya keberkahan.” (Ibnul Qayyim, Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).
sumber : http://ift.tt/1Gis9p4
Penjaga pantai Turki selamatkan 97 pengungsi Suriah yang hampir tenggelam
SURIAH – Penjaga pantai Turki menyelamatkan 97 pengungsi Suriah di lepas pantai barat laut provinsi Canakkale pada Rabu (30/9/2015) ketika perahu kecil mereka, yang dirancang hanya untuk menampung 20 orang, mulai tenggelam, ungkap sumber-sumber resmi Turki, sebagaimana dilansir World Bulletin.
Mereka yang diselamatkan adalah 96 orang Suriah dan seorang pria Kongo.
Insiden itu terjadi di distrik Ayvacik ketika perahu itu menuju ke pulau Lesbos Yunani.
Ketika perahu mulai dipenuhi air, pengungsi telah berteriak kepada penjaga pantai untuk meminta pertolongan.
“Tim penyelamat telah membawa para pengungsi itu ke kota Kucukkuyu dan memberi mereka pakaian dan makanan,” lapor kantor berita Turki Anadolu Agency.
Dua wanita yang pingsan selama perjalanan berbahaya itu juga diberikan perawatan medis.
Pada Senin (28/9), pihak Gubernur Izmir Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada lebih dari 3.500 pengungsi yang diselamatkan dari Laut Aegea selama 10 hari terakhir.
Menurut pernyataan itu, otoritas Turki melakukan 134 operasi pencarian dan penyelamatan antara tanggal 18 dan 28 September, dan juga menahan delapan pelaku perdagangan manusia.
Secara keseluruhan, 54.255 pengungsi telah diselamatkan dari Laut Aegea sejauh ini, sementara 116 mayat telah ditemukan dan 69 pelaku perdagangan manusia ditangkap sejak tanggal 1 Januari tahun ini, pernyataan tersebut menambahkan. (Arrahmah.com)
sumber : http://ift.tt/1L4O3Sa
'Karpet Syiah Perenggut Nyawa' di Suriah
Rusia pada hari ini, Rabu (30/9/2015), meluncurkan serangan udara pertamanya di Suriah, dekat kota Homs. Serangan udara yang dilakukan di daerah pemukiman sipil itu dilaporkan menewaskan 65 warga sipil, innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Serangan diluncurkan tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memenangkan dukungan bulat dari parlemen untuk melakukan serangan di Suriah dalam rangka melindungi rezim Syiah Assad yang tengah sekarat.
Rusia mengklaim serangannya untuk membasmi ISIS, namun seperti diberitakan Reuters, pejabat Perancis menyatakan jet-jet tempur Rusia serang markas-markas oposisi Suriah (mujahidin Free Syrian Army/FSA), bukan ISIS.
Menurut jurnalis Bild, Julian Röpcke, yang bertugas di tempat kejadian, sebanyak 65 warga sipil, termasuk beberapa anak, tewas dalam serangan udara itu.
"Yamin Jumat, bocah Suriah korban serangan Rusia untuk bela rezim Asad. #KarpetSyiahPerenggutNyawa," tulis pengamat timteng Abdullah Hiadir, Lc (@abdullahhidir1) di twitter memperlihatkan foto Yamin Jumat bocah Suriah yang tewas pada serangan itu (lihat foto atas).
"(ISIS) Itu dalih mereka.... kenapa baru sekarang serang ISIS, kemaren kemana aja. Di Suriah ISIS lemah... yg kuat di Irak," lanjut alumni LIPIA ini.
"Russian officials portrayed Syria airstrikes as attempt to fight ISIS but bombed Homs, which isn't under ISIS control" (sumber resmi Rusia menyatakan mereka menyerang ISIS, namun mereka membom kota Homs, yang mana kota itu bukan dibawah kontrol ISIS), tulis The New York Times.
"Rusia mulai petualangan baru, gempur mujahidin Suriah atas permintaan rezim Asad yang didukung Iran. Insya Allah akan jadi Afghanistan kedua bagi mereka," ujar Abdullah Haidir.
Sementara itu harian Israel Hareetz melaporkan 'Rusia beritahu kami sebelum serang Suriah'.
Menurut Haidir ini merupakan "Poros Teheran-Damaskus-Moskow-TelAviv" yang sekarang beraksi di Suriah. "Karpet Syiah Perenggut Nyawa," sebut Haidir.
sumber : http://ift.tt/1LQnSPN
Di Hari Peringatan G30SPKI, Hestek #ImpeachJokowiJK Puncaki Trending Topic
Hari ini, Rabu 30 September 2015, bertepatan dengan peringatan 50 tahun peristiwa bersejarah G30S PKI.
Bertepatan dengan momen itu, di jejaring media sosial netizen meramaikan dengan tanda pagar (tagar/hestek) #ImpeachJokowiJK.
Berbagai cuitan netizen di jejaring media sosial Twitter ramai-ramai menggunakan hestek #ImpeachJokowiJK yang menjadikan hestek ini memuncaki Trending Topic Indonesia.
Setelah ramai hestek #ImpeachJokowiJK, ternyata muncul hestek tandingan #SupportPresidenRI.
Sampai berita ini diterbitkan pukul 16.50 WIB, perang hestek #ImpeachJokowiJK VS #SupportPresidenRI masih terjadi di lini masa Twitter.
sumber : http://ift.tt/1QKI8lf
Tuesday, September 29, 2015
Pasukan Koalisi Yaman Pimpinan Saudi Berhasil Merebut Benteng Terakhir Syiah Houthi
Dilansir Alarabiya, pasukan pro-pemerintah yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Arab Senin (28/9) berhasil merebut gunung "balaq" dan "Marbat Al-Dam" dua benteng pemberontak Houthi yang masih tersisa di propinsi Marib. Dengan berhasil direbutnya dua benteng ini akan membuka jalan raya utama yang mengarah ke Sana'a.
Didukung oleh pasukan darat dan perlindungan udara dari koalisi, tentara Yaman berhasil memindahkan posisinya dekat bendungan Marib dalam serangan untuk merebut kembali wilayah itu.
Bendungan Marib, waduk yang terletak di barat daya kota Marib sangat strategis dan penting untuk koalisi, karena jalan-jalan di sekitarnya biasa digunakan oleh Houthi sebagai akses bala bantuan untuk menjalankan kontrol atas sisa wilayah di Propinsi Marib yang masih mereka kuasai.
Banyak anggota dari milisi Houthi dan pro-Saleh tewas dan terluka, menurut sumber-sumber Yaman dan koalisi.
Presiden Abdrabbu Mansour Hadi pada hari Minggu mendesak milisi Houthi untuk meletakkan senjata mereka dan melanjutkan dialog untuk mengakhiri konflik Yaman, hal ini disampaikannya dalam acara Majelis Umum PBB.
Pemimpin sah Yaman, telah kembali ke Aden setelah berada dalam pengasingan di Arab Saudi selama hampir enam bulan, saat ini berada di New York untuk meghadiri acara Majelis Umum PBB.
sumber : http://ift.tt/1FHk8Pe
Dibuka, Training Internasional Sistim Jaminan Halal
Bogor – Dalam kaidah Fiqhiyyah yang telah dikenal luas di kalangan ulama Fiqh disebutkan satu prinsip Hukum Islam: “Maa la yatimmul-wajibu illa bihi fahuwa wajibun”. Maksudnya, apa-apa yang tidak sempurna satu kewajiban agama dengannya, maka hal itu menjadi wajib pula. Dalam contoh aplikatifnya, sholat tidak akan sah bila tanpa wudhu, maka berwudhu untuk sholat menjadi wajib pula. Demikian dikemukakan Dr. Lukmanul Hakim, M.Si., dalam sambutannya pada pembukaan “Training Internasional Sistim Jaminan Halal”, yang diselenggarakan LPPOM MUI, 28-30 September 2015 di Bogor.
Dengan Kaidah Fiqhiyyah ini, Direktur LPPOM MUI ini menjelaskan lagi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan keharusan mengimplementasikan “Sistim Jaminan Halal (SJH)” oleh perusahaan yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal kepada LPPOM MUI. Tanpa membuat manual dan mengimplementasikan SJH ini, maka MUI tidak akan memberikan Sertifikat Halal (SH) kepada perusahaan.
Hal ini ditekankan oleh pimpinan LPPOM MUI ini kepada 68 peserta dari perusahaan-perusahaan mancanegara yang telah mendapatkan SH maupun baru mengajukan proses sertifikasi halal ke LPPOM MUI. Karena, “Pihak LPPOM MUI tidak dapat mengawasi 24 jam di lokasi pabrik perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal, sementara SH yang diberikan berlaku selama dua tahun,” tuturnya. Maka SJH merupakan satu sistim yang dirancang dan ditetapkan oleh LPPOM MUI guna menjamin kehalalan produk yang dihasilkan perusahaan, paling tidak selama masa berlakunya SH.
Ketetapan halal itu sendiri, paparnya lebih lanjut, merupakan kaidah syariah dengan otoritas ulama yang mengeluarkan fatwa atau status syariah. Bukan sekedar kaidah mutu dalam aspek material semata. Dalam prakteknya, dalam penetapan fatwa oleh Komisi Fatwa MUI, para ulama menggali dan mendapatkan infromasi tentang produk yang akan difatwakan, dari LPPOM MUI yang melakukan penelitian dan kajian mendalam dalam aspek saintifik, oleh para auditor halal yang ditugaskan untuk itu.
Kerja Sinergis Dengan Dua Aspek Yang Tak Dapat Dipisahkan
Dengan demikian, proses sertifikasi halal oleh MUI merupakan kerja sinergis dengan dua aspek yang tak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Yakni aspek syariah oleh para ulama Fiqhiyyah, bersama dengan aspek saintifik oleh para ulama atau pakar sains.
Training Internasional SJH yang telah menjadi agenda rutin tahunan LPPOM MUI kali ini diikuti oleh para peserta dari 11 negara. Yakni USA, Jepang, Malaysia, Singapura, Korea, Filipina, Korea, China, India, dan Vietnam, termasuk juga peserta dari Indonesia. Dalam Training ini disajiian teori tentang SJH secara komprehensif, serta praktek penyusunan Manual SJH. Diberikan oleh para pakar yang telah berpengalaman dan menguasai dalam berbagai bidang kajian maupun industri pangan.
Bersamaan dengan Training SJH bagi pihak perusahaan ini, dilangsungkan pula Training Internasional bagi para Auditor Halal dari Lembaga-lembaga Sertifikasi Halal (LSH) internasional yang telah mendapat pengakuan (Mutual Agreement Recognition, MRA) dari MUI maupun lembaga-lembaga yang baru akan mengajukan permohonan untuk memperoleh pengakuan MRA. Pada kesempatan ini, 32 peserta mengkuti training, utusan dari 25 LSH dari lima benua: Australia, Eropa, Amerika, Afrika, dan tentu juga Asia. Diantaranya Negara-negara Australia, Italia, Amerika, Jepang, China, dll. (Usm).
Sumber: http://ift.tt/1JBBpEQ
sumber : http://ift.tt/1Wx3rKJ
Fauzil Adhim: Pengalaman Pribadi Jangan Buru-buru Jadi Acuan dan Kesimpulan
*Tulisan (notes) Ustadz Mohammad Fauzil Adhim, penulis buku ternama dari Yogyakarta, di wall facebooknya (29/9/2015).
Suatu saat saya pernah mengalami mules yang amat sangat. Perasaan saya sudah tidak enak. "Diare," saya membatin. Tetapi sesakit apa pun tidak mungkin saya ke kamar kecil karena sudah panggilan boarding dari Kualalumpur menuju Hong Kong. Waktu terlalu pendek jika harus ke kamar kecil dulu. Tetapi menunggu diizinkan untuk memanfaatkan fasilitas kamar kecil di pesawat, belum memungkinkan. Terasa makin panjang waktu untuk menunggu, dan kian sakit terasa, karena untuk pesawat berbadan besar perlu persiapan lebih lama, jarak ancang-ancang untuk take off yang lebih jauh.
Keringat dingin pun keluar. Betul-betul kegelisahan yang sempurna. Dan begitu tanda kenakan sabuk pengaman dimatikan, saya segera beranjak ke kamar kecil. Seorang pramugari sempat mau mencegah. Mungkin khawatir karena semenjak naik pesawat, saya sudah menampakkan wajah gelisah dan cemas, seolah menunggu kesempatan melakukan sesuatu.
Ini merupakan pengalaman pribadi. Saya sendiri yang mengalami. Peristiwanya di Kualalumpur. Pengalaman yang benar-benar sangat tidak menyenangkan. Tetapi apakah ini patut untuk menjadi acuan saya mengambil kesimpulan bahwa bandara KLIA, atau bahkan lebih luas lagi Kualalumpur, atau semakin luas lagi Malaysia, tidak menyenangkan dan bahkan menyengsarakan? Tidak. Itu sama sekali tidak mencukupi untuk mengambil kesimpulan. Saya menemukan banyak pengalaman menarik dan berharga di Malaysia, lebih-lebih di Bangi. Selama ini untuk route penerbangan yang sangat jauh ke negeri lain, Malaysia Airlines bahkan menjadi pilihan untuk kemantapan halalnya sajian di pesawat.
Ini adalah contoh sederhana betapa pengalaman tidak dapat begitu saja menjadi dasar untuk mengambil kesimpulan, terlebih jika berkait dengan masalah hukum maupun baik buruknya tuntunan. Yang lebih mudah kita lihat adalah pengalaman traumatis yang menimbulkan phobia. Misalnya ada orang yang mengidap claustrophobia, yakni ketakutan terhadap ruang sempit semisal lift, kamar kecil yang ukuran memang kecil semacam di pesawat pada umumnya (soalnya ada juga yang cukup besar) atau yang sejenis. Ini adalah phobia. Penderitanya benar-benar mengalami ketakutan yang sangat mengganggu. Tetapi apakah itu dapat dipakai untuk menyimpulkan bahwa lift sangat tidak baik, kamar kecil di pesawat menakutkan, dan sejenisnya? Tidak. Sama sekali tidak. Pengalaman pribadi tidak dapat menjadi acuan. Jika kita memiliki pengalaman buruk atau tidak menyenangkan dari sesuatu yang seharusnya baik, maka diri kitalah yang perlu kita periksa. Atau bahkan kita yang perlu menjalani terapi.
Dalam beragama, kita pun tidak dapat menjadikan pengalaman pribadi sebagai dasar untuk menilai baik dan buruk, kecuali jika ada dalil yang jelas. Apalagi jika suatu itu merupakan perintah yang sangat jelas dalam agama, tidak ada perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai kedudukan hukumnya.
Itu sebabnya kita perlu membiasakan diri mengembalikan kepada tuntunan agama berdasarkan pemahaman para ulama dari kalangan salafush shalih. Bukan mendasarkan pada perasaan pribadi atau pendapat yang kadang merupakan reaksi spontan bersifat dangkal. Jika kita belum sanggup untuk memahami hikmah dari suatu perintah misalnya, maka menahan diri dari mengeluarkan komentar akan jauh lebih baik. Sesungguhnya yang paling layak bagi kita pada saat seperti itu adalah, bertanya kepada orang yang 'alim lagi faqih dalam majelis ilmu. Bukan melemparkan pertanyaan terbuka di social media dimana setiap orang dapat menjawab, baik dari kalangan ulama maupun juhala.
Adapun jika kita mendapati hikmah dari suatu perintah, sesungguhnya ini merupakan amanah untuk semakin mempelajari agama ini. Hikmah dari perintah bukanlah alasan diperintahkannya sesuatu. Bahkan boleh jadi itu bukan hikmah, melainkan sesuatu yang kita sangka sebagai hikmah, padahal bukan. Maka apabila kita mendapati apa yang kita sangka sebagai hikmah, tetapi dampaknya justru membuat kita semakin yakin kepada "pengetahuan tentang hikmah" dan bukannya kembali kepada agama, ini dapat menjadi sebab tergelincirnya kita. Menyangka menjalankan as-sunnah, padahal sedang mengamalkan al-matsnah.*
*Sumber: fb
sumber : http://ift.tt/1FHfZuM
Kejar Shalat Awal Waktu, Kapolda NTB Naik Motor Cari Masjid
Senggigi, NTB - Sebuah kejadian unik dan langka terjadi di acara Festival Senggigi (16/9), dimana orang nomor satu dijajaran kepolisian polda NTB, Brigjen Pol. Drs. Umar Septono, SH. MH. yang merupakan salah seorang tamu undangan pada acara pembukaan Festival tersebut tiba-tiba terlihat meninggalkan acara bersama ajudannya menembus kepadatan lalu-lintas dengan berboncengan menggunakan sepeda motor.
Ketika dikonfirmasi, ternyata sang kapolda yang dikenal tegas pada dirinya sendiri untuk shalat diawal waktu itu mulai gelisah karena waktu untuk shalat ashar telah tiba, sementara dilokasi acara Festival tidak ada masjid. Akhirnya dengan meminjam sepeda motor salah satu anggota yang bertugas, karena tamu dan pengunjung festival yang membludak menyebabkan kemacetan sehingga mobil dinas beliau tidak bisa keluar, kapolda-pun berboncengan mencari masjid terdekat untuk bisa keluar dari lokasi festival agar beliau bisa melaksanakan shalat di awal waktu.
Kejadian unik yang tidak disadari oleh para pengunjung festival itu menjadi sebuah pemandangan luar biasa langka. Bahkan banyak pengguna jalan dan masyarakat sekitar yang berpapasan dengan beliau tidak menyadari bahwa dua orang polisi yang berboncengan tersebut salah satunya adalah seorang Jendral bintang satu. (Hero)
Sumber: http://ift.tt/1VmcAsu
sumber : http://ift.tt/1VmcVLU
Jemaah RI Korban Tragedi Mina: Kami Diajak Lontar Jumrah di Luar Jadwal
Makkah - Juhdi Ibrahim (60) mungkin tidak akan bisa melupakan apa yang dialaminya di Mina sehari yang lalu. Juhdi bersama istrinya, Sri (50), atas kehendak Allah SWT menjadi korban selamat insiden yang menewaskan sekurangnya 700 orang meninggal itu.
Juhdi dan Sri berangkat bersama rombongannya BTH 14 dari Maktab 1 yang terletak di Mina Jadid. Juhdi menuturkan jalan menuju jamarat sudah penuh dengan jamaah lain.
Juhdi menerangkan satu rombongan dari Kloter BTH 14 seharusnya melontar jumroh 17.00 waktu Arab Saudi (WAS). Namun, entah apa alasannya ketua rombongan berubah pikiran dan mengubah jadwal secara sepihak.
"Setelah sarapan, tiba-tiba Pak ustad bilang, kita berangkat setelah sarapan. Saya tidak tahu alasannya. Saya ikut saja," ujar Juhdi.
Dia dan rombongan melintas di Jalan 204. Seperti yang sudah diinformasikan oleh kementerian agama, rute jamarat via Jalan 204, bukan jalur yang umum dilewati jemaah haji Indonesia.
"Saya tidak tahu kenapa kami lewat jalan itu, ketua rombongan yang sudah 13 kali naik haji yang mengarahkan," kata Juhdi.
Di Jalan 204, langkah rombongan Juhdi terhenti. Kekacauan timbul saat sekelompok jemaah asal Afrika berbalik arah sehingga melawan arus. Untungnya mereka bisa selamat setelah dibantu oleh para WNI yang bermukim di Arab Saudi.
Dari 3 jemaah haji Indonesia yang wafat ada satu orang yang berasal dari BTH 14, kloter yang sama dengan Juhdi dan Sri. Jemaah itu bernama Busyaiyah Sahel Abdul Gafar (50). Sedangkan satu jemaah wafat bernama Hamid Atwi Tarji Rofia (51) asal SUB 48 yang tinggal di tenda Maktab 2, dan satu lagi masih belum teridentifikasi namanya. (mad/mad)
Sumber: detik
sumber : http://ift.tt/1h9aB85
Menanggapi Hoax Media Syiah, Dubes: Tidak Benar Arab Saudi Pancung 28 Petugas Haji
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak membantah berita adanya hukuman mati yang dijatuhkan pemerintah Saudi terhadap 28 petugas haji.
Penegasan itu disampaikan Dubes Mustafa menyusul pemberitaan media Lebanon Ad-Diyar yang menghembuskan kabar hukuman pancung pengadilan Saudi terhadap para petugas haji. Berita tersebut lalu menyebar dan dikutip sejumlah media nasional termasuk MetroTV.
“Kabar tersebut tidak benar,” kata Mustafa dalam konferensi pers di Ciputra World, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/9/2015).
Dubes Mustafa mengimbau agar media tidak mengada-ngada dalam memberitakan insiden Mina. Tetap objektif dan berangkat dari fakta dalam menulis kejadian Mina.
“Media harus objektif, tentu kalau berita tidak sesuai dengan sumbernya akan diragukan,” tukasnya.
Hingga saat ini, lanjut Mustafa, Arab Saudi terus menjalankan investigasi mengenai kasus Mina. Masyarakat diminta bersabar menunggu hasil investigasi.
“Mohon tunggu, kalau hasil investigasi keluar, kita akan jelaskan secara lengkap dan transparan,” tegasnya seperti dilansir Islampos
Seperti ramai diberitakan, pasca musibah Mina banyak sekali berita-berita dan video hoax yang disebar media-media Lebanon yang terafilisasi dengan Syiah untuk menyudukan Arab Saudi. Dari media-media Lebanon dan Syiah ini kemudian dikutip dan diberitakan media-media nasional termasuk televisi ternama MetroTV dan TV One. Belakangan TV One sudah membuat klarifikasi atas kesalahannya.
(Salah Tayangkan Video Mina 2012, TV One Akhirnya Cabut dan Klarifikasi)
Sampai sekarang belum ada klarifikasi dari MetroTV.
sumber : http://ift.tt/1MZEZ2Z
Kepanduan PKS Turut Padamkan Kebakaran Lahan
Sejumlah regu kepanduan PKS saat berupaya memadamkan kebakaran lahan di lingkar luar Palangkaraya, Selasa (29/9) malam. |
PALANGKARAYA - Kebakaran lahan dan hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang kian parah, mendapat perhatian regu kepanduan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Palangkaraya .
Regu ini, melakukan aksi pemadaman di beberapa titik api kebakaran yang menjadi penyebab kabut asap tebal dan mengganggu masyarakat, hingga malam hari.
Puluhan anggota dari regu kepanduan menyasar setiap kepulan titik api kebakaran yang berada di lingkar luar kota Palangkaraya, karena di lokasi ini, banyak terdapat titik api di lahan gambut.
" Titik sebaran api terus merambat diantara dalamnya tanah gambut sehingga menjadi bara sekam yang sewaktu-waktu bisa menyala ke permukaan," Kata Joko Mulyono, Ketua Regu Kepanduan, Rabu (30/9/2015).
Dia mengatakan, pihaknya, berupaya memadamkan api yang berada di kedalaman tanah gambut antara 0,5 meter sampai dengan 1,5 meter, sehingga memerlukan sumber air yang sangat banyak.
"Kendala di lapangan adalah suplai air jika sudah masuk pada area lahan atau hutan yang berada di pedalaman untuk mendapatkan sumber air. Salah satu cara adalah membawa air atau membuat sumur air di lokasi terdekat untuk memudahkan pemadaman." ujar Joko.
Sementara itu, Asnawi, SP selaku ketua umum DPW PKS Kalteng menginstruksikan kepada seluruh kader PKS di Kalimantan Tengah, agar membantu semampu mungkin untuk memadamkan dan mencegah terjadinya kebakaran di kawasan lingkungan dan membantu pembagian masker untuk meminimalisir dampak kebakaran di masyarakat.
"Jangan lupa, selain berusaha, Saya mengingatkan para kader agar terus berdoa dan melaksanakan sholat istisqo agar turun hujan sehingga bisa memadamkan kobaran api di beberapa titik yang tidak bisa terjangkau oleh para pemadam." kata Asnawi.
Sumber: tribunnews
sumber : http://ift.tt/1O6JuZQ
Untuk seorang, bernama teman perjuangan...
Untuk seorang, bernama teman...
Ketika kita memiliki satu tujuan yang sama, satu tujuan kebaikan, akan banyak batu kerikil bahkan duri yang tajam akan menghujam. Bertahanlah, sakit itu biasa. Perih itu memang luka. Tapi di ujung sana, ujung yang masih jauh disana dan kita masih harus tertatih melangkah kesana, ada Syurga-Nya yang manis, Syurga-Nya yang nyata, Syurga-Nya yang tiada dua. Bertahanlah...
Aku tidak akan mengatakan bertahanlah sedikit lagi. Karena kita sama sama tahu, jalanan itu masih sangat sangat dan sangat panjang.
Bertahanlah sampai antrian maut menghampiri.
Karena menjadi "hanif" seperti sifat Nabi Ibrahim , tidaklah sekedar lurus. Melainkan lurus dan istiqomah disaat yang lain tengah menyimpang bahkan ingkar...
Kita, teman seperjuangan. Saat perbedaan itu sebuah keniscayaan, selagi iman, dan aqidah kita bertumpu pada satu Sang Pencipta Insan, Allah, Arr Rohman, maka doa adalah penguat dan pengukuh perjuangan juga silaturahim diantara kita...
07:08 Kebagusan, 30 September 2015
-afifahsholihah13-
sumber : http://ift.tt/1jwqG9Q
Surat Siswi MI Kalbar: "Pak Presiden, Apakah Bapak Tega Lihat Kami Mati?"
"Apakah Bapak (Presiden) ingin membuat warga Kalbar mati dalam keadaan hispa?" Demikian petikan asli surat yang ditulis Sashi Oediputri (11) yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo.
Surat yang dilayangkan pelajar kelas VI Madrasah Ibtidayah Negeri Teladan di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat ini bak menjadi asa menerobos pekatnya asap di Kalimantan hingga ke istana.
Meski Sashi menulis HISPA, bukan seperti seharusnya ISPA untuk akronim dari Infeksi Saluran Pernafasan Atas. Surat tulisan tangan Sashi tetap membawa pesan haru dari Kalimantan Barat.
"Kabut asap telah merenggut kebahagian kami," kata Sashi, Selasa 29 September 2015.
Sudah beberapa waktu ini, Kalimantan diselimuti kabut asap pekat. Seluruh aktivitas masyarakat menjadi terganggu. Termasuk aktivitas sekolah juga banyak yang diliburkan.
Sebab itu, Sashi bersama rekannya berinisiatif untuk membuat surat yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Dalam pesannya, Sashi hendak memberitahukan betapa menderitanya mereka.
“Apakah Bapak tega menelantarkan warga Kalbar?"
"Saya mengundang Bapak untuk melihat sendiri keadaan di Kalbar ini!!"
Bencana kabut asap sudah menjadi bencana musiman bagi warga di Sumatera dan Kalimantan. Tiap tahun, warga menderita akibat dampak dari kebaikaran hutan dan lahan.
Sumber: Viva.co.id
sumber : http://ift.tt/1JB4EaO
Mbak Asma, Imam Syafi'i Juga Pernah Dituduh Syiah dan Ini Jawaban Beliau
Oleh Abrar Rifai*
1. Imam Syafi'i RA begitu mencintai Ahlil Bait Rasulullah SAW. Karena itulah beliau dituduh rafidhah (syiah).
2. Sang Imam yg agung tidak marah, tidak reaktif dan apalagi mengeluarkan semua jurus untuk membantah.
3. Dengan tenang, Imam Syafi'i justru berujar: “Kalau mencintai Ahlil Bait itu dianggap rafidhah, maka saksikanlah bahwa aku seorang rafidhah!”
4. Sejarah kini pun bersaksi bahwa Imam Syafi'i bukanlah syiah. Karena mencintai Ahlil Bait memang tidak sama dengan syiah.
5. Tapi ingat, membenci khulafaurrasyidin selain Ali ra, membenci Ummul Mukminin selain Khadijah RA adalah merupakan ciri syiah!
6. Sebaliknya, mencintai semua istri Nabi dan sahabatnya adalah pembuktian bahwa kita bukan syiah, tanpa perlu kita capek #MenjawabTuduhan tersebut.
7. Sikap Imam Syafi'i berbeda dengan tokoh-tokoh Indonesia yang tertuduh syiah, semakin mereka membantah, masyarakat akan semakin bertanya.
8. Percayalah, rawon tetaplah rawon walau semua orang menyebutnya soto. Tanpa perlu rawon membantah bahwa dirinya bukanlah soto :)
9. Ketika kita meyakini bahwa Allah sebaik-baik pemberi penjelasan, tak ada tuduhan apapun yang harus menjadikan kita terganggu.
10. Para penuduh itu sama sekali tidak menyebabkan keburukan, tapi justru meneguhkan kebaikan. Begitu Allah menghibur Bunda Aisyah RA (Kasus Haditsul Ifki -red).
11. Seperti Yusuf AS, dituduh serong dengan Zulaikha, karenanya ia dipenjara. Namun kemudian ia justru menduduki singgasana Mesir dengan terhormat.
12. Jadi, Nabi Yusuf AS, Bunda Aisyah RA dan Imam Syafi'i RA adalah contoh-contoh terbaik pada setiap zamannya tentang bagaimana #MenjawabTuduhan dengan elegan.
___
Tulisan penulis sebelumnya:
* Imajinasi Asma Nadia
* Asma Nadia Bukan Syiah
sumber : http://ift.tt/1MET6rM
Catatan Muktamar KAMMI 2015: Menjaga Keseimbangan
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar Muktamar IX di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 29 September – 4 Oktober 2015.
Berikut catatan @irfanenjo (Ketua Umum Kammi Daerah Jakarta 2000-2002).
"Menjaga Keseimbangan"
(Catatan Pinggir untuk Kammi Tercinta)
Keseimbangan (tawazun) adalah Sunnatullah, Keseimbangan adalah prinsip dan syarat keberlangsungan hidup
Tanpa keseimbangan alam dan manusia akan binasa, apalagi sebuah organisasi seperti Kammi
Menjaga keseimbangan adalah keniscayaan, kalau Kammi ingin tumbuh dan besar serta berkontribusi optimal utk ummat maka harus selalu menjaga keseimbangan
Muktamar Kammi 2015 ini adalah momentum kembali utk menjaga keseimbangan;
1. Menjaga keseimbangan antara VISI dan EKSEKUSI. Organisasi tanpa visi adalah organisasi yg tdk punya masa depan, karena visi-lah yg menggerakan, visi-lah yg memberikan asa bagi kader. Tapi visi tanpa kekuatan eksekusi hanya lah cita-cita yg tanpa realisasi. Hanya sebuah hiasan hasil2 Muktamar tanpa ada efek apa2, hampa. Silakan berdebat tentang visi dan cita-cita setelah selesai maka sibuklah bekerja bagaimana semua hasil perdebatan itu bisa di realisasikan.
2. Menjaga keseimbangan antara IDELOGISASI dan KADERISASI. Organisasi atau gerakan tanpa ideologi seperti bejana tanpa air, kosong. Tetapi ideologi tanpa kaderisasi maka dia seperti benda mati, tidak menghidupkan dan menggerakan. Ideologi besar hanya akan tumbuh dan survive apabila di bawa oleh orang-orang besar. Dan orang2 besar itu hanya terwujud dengan kaderisasi yg kuat. Orang2 yg berkualitas, tahan banting, tdk cengeng, karakter petarung hanya lahir dr kaderisasi yg kuat. Ideologi tanpa kader kuat hanyalah nilai kosong.
3. Menjaga keseimbangan antara ORGANISASI dan HAROKAH (gerakan). Kammi bukan sekedar organisasi tapi juga sebuah gerakan. Ini tersimbolisasi dr kata "Aksi" dalam Kammi. Sejarah Kammi adalah sejarah gerakan bukan sekedar organisasi an sich. Organisasi punya aturan dan mekanisme, tetapi semua itu bukan hambatan dlm malakukan gerakan. Kammi adl organisasi yg menggerakkan, tidak pasif apalagi vakum. Dinamika gerakan harus lebih dominan dari pada dinamika organisasi. Laut adalah muaranya limbah, tp laut selalu bergerak, sehingga limbah itu jadi manfaat. Kammi jgn terjebak pada dinamika organisasi yg akhirnya melupakan pergerakan yg sesungguhnya.
4. Menjaga keseimbangan antara KONFLIK dan REKONSILIASI. Kammi adl organisasi mahasiswa yg memiliki dinamika berfikir dan berpendapat. Konflik adl sebuah keniscayaan dlm sebuah organisasi, tidak bisa dihindari. Namun konflik hrs di kelola dg baik agar jadi produktifitas bukan justru perpecahan organisasi. Kadangkala ada luka dalam konflik, ada juga yg terhempas bahkan ada juga yg mungkin merasa di zhalimi, ini fakta, yg mengingkarinya justru tidak bisa belajar. Kita diajarkan menjadi pemaaf dan bukan pendendam, rekonsiliasi adalah jalan kita merajut kembali amal jama'i. Membangun kembali potensi2 yg terserak.
5. Menjaga keseimbangan antara KONSOLIDASI dan EKSPANSI. Konsolidasi adl siklus wajib bagi organisasi seperti Kammi. Karena konsolidasi adalah bagian dari menyiapkan diri dalam beramal dan bergerak. Namun jgn sekedar berkutat di konsolidasi tapi melupakan ekspansi. Konsolidasi bersiap beramal dan bergerak, ekspansi adalah memperluas daya jangkau amal dan gerakan. Dgn ekspansi wilayah amal dan gerakan lebih luas dan meningkatkan kontribusi thp perbaikan ummat.
6. Menjaga keseimbangan antara NARASI dan LOGISTIK. Kammi hrs punya narasi gerakan dlm melakukan perbaikan ummat. Narasi yg dibangun atas dasar visi dan ideologi. Kader-lah yg menjadi backbone dalam narasi gerakan Kammi, agar Kammi punya sejarah dan kontribusi. Kammi ibarat mobil, kendaraan yg menghantarkan pemiliknya ke tujuan. Mobil butuh bensin, butuh manitenance, butuh tune up. Semakin panjang perjalanan maka semakin butuh biaya. Biaya organisasi adalah problem besar bagi Kammi, ini fakta jgn coba di ingkari. Ikhtiar dalam pembiayaan organisasi juga hrs menjadi konsentrasi. Bukankah tangan di atas lebih baik dr tangan di bawah? Jgn sampai narasi Kammi hancur gara2 godaan logistik. Logistik adalah realitas dalam sebuah organisasi dan gerakan.
7. Menjaga keseimbangan antara KRITIK dan SOLUSI. Kammi adl sebuah wadah perjuangan, Kammi lahir dr rahim reformasi. Kammi lahir dr kegelisahan warga bangsa yg peduli thd negerinya. Kritik adalah sumber daya energi Kammi, karena Kammi tdk tinggal diam thd realitas sosial. Namun Kammi jg bukan sekedar gerakan kritik, tapi Kammi juga harus terampil memberikan solusi2 utk bangsa.
8. Menjaga keseimbangan antara nilai ISLAM dan NASIONALISME. Di Kammi ada kata "muslim" dan "Indonesia". Muslim adalah identitas ideologi dan Indonesia adl identitas kebangsaan kita. Nilai Islam yg dibawa Kammi adl nilai Islam yg memperkuat rasa kebangsaan kita, rasa nasionalisme kita. Keislaman kita adalah sumber nilai perjuangan kita yg kita wujudkan untuk kepentingan negeri ini.
9. Menjaga keseimbangan antara TARBIYAH dan POLITIK. Tarbiyah adl kekuatan yg menjaga nilai2 luhur perjuangan kader2 Kammi. Integritas dan karakter Keislaman Kader Kammi hanya bisa di jaga dengan Tarbiyah. Tetapi itu tdk menghalangi kader Kammi utk masuk pusaran politik, justru harus masuk pusaran politik. Karena dengan begitu pusaran politik bisa ter-shibghah dg integritas dan karakter kader Kammi.
10. Menjaga keseimbangan antara DAKWAH dan NEGARAWAN. Kader Kammi adl Da'i. Dia punya tugas dakwah di pundaknya, sebagaimana tugas Nabi dan Rasul. Karena kader Kammi sdh mewakafkan dirinya utk dakwah. Tetapi kader Kammi bukan sekedar da'i, tapi dia juga hrs menjadi seorang negarawan; da'i negarawan. Karena di pundaknya juga ada tugas2 memperbaiki kondisi bangsa dan negara, mencoba berkontribusi maksimal dalam merubah kondisi bangsa ke arah yg lebih baik.
10 point di atas adalah sebuah catatan pinggir yg mungkin bisa menjadi bahan renungan kader-kader Kammi. Mudah2-an bermanfaat, kalau tdk bermanfaat minimal tidak merugikan 😄
Selamat Ber-Muktamar!!!
Enjo City 28 September 2015
@irfanenjo
Ketua Umum Kammi Daerah Jakarta 2000-2002
sumber : http://ift.tt/1L2Sih0
Kader PKS Ini Disebut 'Ridwan Kamilnya Surabaya'
Prestasi dari kader PKS Tambaksari Surabaya ini luar biasa.
"Ridwan kamilnya surabaya," komen Muthia Ainun Nuha.
Siapa dia? Apa prestasinya? Simak liputan berikut dari Kedaulatan Rakyat Online edisi 28 September 2015.
Sony Sulaksono, Pemuda merdeka sampah
BAGI warga RW I Dukuh Setro Kecamatan Tambaksari Surabaya, sosok Sony Sulaksono bukan sekadar pemuda sebagaimana kebanyakan pemuda di kota besar seperti Surabaya, dalam usia yang baru menginjak 31 tahun Sony telah mampu mengelola managemen kampungnya RW I Dukuh Setro menjadi kampung berprestasi di Surabaya.
RW 1 Dukuh Setro merupakan salah satu dari 7 RW di kelurahan Dukuh Setro Kecamatan Tambaksari Surabaya. RW 1 Dukuh Setro memiliki 11 RT dengan jumlah penduduk mencapai 4000 jiwa. Populasi di RW 1 Dukuh Setro beragam sebagaimana suku dan etnik yang ada di negeri ini seperti Jawa, Madura, & Tionghoa.
Berbagai prestasi telah dicetak RW I Dukuh Setro dibawah kepemimpinan Sony Sulaksono, seperti Juara 1 kompetisi kebersihan paling bergengsi di Surabaya Green &Clean 2014 (Pemkot Surabaya, JP, Unilever), Juara 1 Kampung Merdeka Sampah 2015 (Pemkot Surabaya, Radar), Juara 1 Kampung Pendidikan 2015 (Pemkot Surabaya, Radar). Prestasi tersebut sekaligus memberikan bukti pada warganya bahwa mereka tidak salah memilih pemuda asli Arek Dukuh Setro Surabaya ini sebagai pemimpinnya sekaligus menjadikannya ketua RW termuda di kota Surabaya.
Beberapa kebijakan yang dicanangkan oleh Dokter Hewan alumnus Universitas Airlangga Surabaya ini disambut baik oleh warganya: seperti program Senin bebas rokok, patroli keamanan dan kebersihan kampung, kerja bakti reguler di level RW dan RT, sekolah ibu, dan simpan pinjam berbasis syariah. Saat dikonfirmasi tentang keberhasilannya Sony mengelak bahwa itu adalah keberhasilannya, menurutnya dia hanya belajar dari program yang dicanangkan Ridwan Kamil Walikota Bandung tokoh yang selama ini dikaguminya. Untuk menunjang program yang dicanangkannya sendiri Sony telah memberikan contoh warga dengan tidak merokok dan melakukan patroli kampung baik siang maupun malam, ini yang membuat pemuda ini memiliki ritme tidur yang tidak menentu, menurut Farikha Hanim istrinya jam tidur Sony tergantung kesempatan, karena kegiatan patroli kampung itu menjadikan jam tidur tidak teratur.
Selain menjadi ketua RW kesibukan sehari-hari Sony adalah berdagang ayam di pasar Genteng Surabaya. Setiap hari pukul 02.00 telah siap di tempat pemotongan ayam untuk kulakan ayam yang akan di jual di pasar Genteng. Kadang ia juga harus melayani sendiri pelanggan di pasar jika ada pegawai yang tidak masuk. Selain berdagang Sony juga menjadi ketua pengurus Yayasan At Tibyan sebuah lembaga pendidikan yang mengelola TK – SD. Di awal merintis sekolah ini Sony bahkan sempat menjadi kepala TK At Tibyan dan setelah sekolah sudah stabil dan memiliki banyak murid & guru, dia mengelola yayasannya.
Tidak mudah bagi seorang pemimpin dapat diterima banyak kalangan terutama dalam usia yang masih muda memimpin masyarakat yang usianya jauh lebih tua darinya. Keberhasilan Magister Ilmu Komunikasi Universitas drSoetomo Surabaya ini tidak lepas dari kepandaianya mengambil hati orang lain dan bijaksana dalam mengambil keputusan demikian penjelasan Farikha istrinya.
Senin bebas rokok merupakan salah satu program unggulan RW I Dukuh Setro, setiap hari senin siapapun yang berada di kampong itu dilarang keras merokok di tempat umum. Terdapat patrol kampung yang akan langsung menegur jika mendapati siapapun baik penduduk setempat maupun tamu yang kedapatan merokok di tempat umum RW I Dukuh Setro.
Patroli ini tidak hanya memastikan tidak adanya asap rokok melainkan juga sampah yang dibuang atau mengotori kampung tersebut. Kegiatan kerja bakti digelar secara regular di tiap RT dan RW dalam sedikitnya 3 bulan sekali, tidak heran jika kampong ini berhasil meraih predikat kampung bebas sampah.
Apakah tidak ada resistensi masyarakat terhadap kebijakan tersebut, Sony menjawab “Jika ditanya resistensi tentu ada, namun jumlahnya tidak terlalu signifikan paling hanya 1 atau 2 orang saja.” Faktor penduduk asli Dukuh Setro turut mendukung kebijakan Sony karena dia tahu betul karakter masyarakatnya. Sejak kecil Sony sangat intens berinteraksi dengan masyarakat setempat sehingga tahu apa saja yang menjadi kebiasaan warganya.
Edukasi adalah sarana memperlancar sosialisasi program pada masyarakat, Sony memilih Sekolah Ibu sebagai salah satu sarana tersebut. Berbekal pengalamannya mengelola lembaga pendidikan Sony menjadikan Sekolah Ibu sebuah agenda wajib bagi ibu – ibu dan kaum perempuan RW I Dukuh Setro untuk memperdalam pengetahuan umum dan membina kesadaran masyarakat akan pentingnya kampung yang bersih, aman, dan nyaman.
Selain program kebersihan dan pendidikan, satu lagi program unggulan di kampung ini adalah simpan pinjam berbasis syariah. Pemberdayaan ekonomi dipandang Sony sebagai hal yang mendesak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sedangkan masyarakat seringkali harus berhadapan dengan rentenir untuk memenuhi kebutuhan hidup karena untuk mendapatkan pinjaman di Bank tentu terdapat prosedur yang tidak mudah bagi masyarakat terutama ekonomi lemah. Program Koperasi Simpan Pinjam berbasis syariah ini diharapkan mampu mengatasi hal tersebut.
Mengapa harus syariah? Sony beralasan karena dalam system syariah meniadakan unsur bunga. Untuk hal ini dia mensinergikan program sekolah ibu dengan koperasi simpan pinjam. Sekolah ibu juga memberikan pengetahuan tentang keagamaan dan sosial, karenanya diharapkan pada masyakat berstrata atas mampu mengangkat yang strata bawah. Konsep koperasi yang mengenal iuran wajib dan iuran pokok serta kebersamaan dirasakan sangat cocok menjadi media program ini. (Yudha Ansyari Wiranagara Mahasiswa Magister Hukum)
Sumber: http://ift.tt/1VqaqTB
sumber : http://ift.tt/1KJGnmV
Petugas Keamanan Haji Saudi Bantu Ibu-ibu yang Pakai Kursi Roda
*Catatan perjalanan Haji oleh ustadz Mahrus Abdurrohim, Lc., MH.
Saudi "Biladul khoir" 3
Petugas keamanan haji sambil melakukan rekayasa arus lalu lalang jamaah, tidak segan-segan membantu jamaah mendorongkan kursi rodanya.
Sepontan saja, begitu petugas melihat ada jamaah yang keletihan mendorong kursi roda orang tuanya, segera menggantikan mendorongkannya, karena kebetulan juga jalannya agak menanjak.
Memang pantas disebut "biladul khoir" negeri penuh kebaikan, kesalehan sosial, dan inspirasi berukhuwwah.
Laporannya bisa dilihat di video berikut.
Sebarkan agar kebaikan tidak hanya berhenti di mata Anda.
Semoga yang berhaji tahun ini, menjadi haji yang mabrur.
Semoga yang belum berhaji, segera dihajikan oleh Allah dengan segala kemudahan jalannya. Amin.
Lokasi: Jalan menuju jamarot di Mina
Waktu: siang hari tgl 12/12/1436 H atau 26/09/2015 M
Link video: http://ift.tt/1ReDRrb
sumber : http://ift.tt/1FGE1pC
'Para Haji adalah Manusia Berbahaya' | Oleh Salim A. Fillah
“..Kabar-kabar tentang Paduka telah sampai pada kami bersinar bagai permata. Tetapkanlah hati. Paduka akan beruntung jika Paduka bekerja semata karena takwa pada Allah. Janganlah takut akan kemalangan dan jauhilah segala perbuatan jahat. Jika orang melakukan yang demikian, akan dia temukan surga tanpa awan dan bumi tanpa kotoran..”
Surakarta, 1772.
Tiga surat berbahasa Arab beserta bendera bertulis “La ilaha illallah” yang diserahkan Patih Kasunanan, Raden Adipati Sasradiningrat itu menggemparkan kediaman Residen F.C. Van Straalendorff. Salinan terjemah dari salah satu nawala yang kemudian dikirim ke Batavia bahkan membuat Gubernur Jenderal VOC, Petrus Albertus van der Parra (1761-1775) sukar tidur, meski Sasradiningrat bersumpah bahwa tak seorang Jawapun yang telah membaca surat itu selain dia dan carik (sekretaris)-nya.
Penulis surat itu tinggal nun jauh di Makkah. Namanya Syaikh ‘Abdushshamad Al Jawi Al Falimbani (1704-1789), seorang ‘ulama besar di Masjidil Haram kelahiran Palembang, penulis berbagai kitab dan yang terpenting untuk disebut di sini di antaranya berjudul Nashihatul Muslimin wa Tadzkiratul Mu’minin fi Fadhailil Jihadi wa Karamatil Mujahidin (Nasehat orang-orang muslim dan pengingat orang-orang mukmin tentang keutaman jihad dan kemulian para mujahid).
Alamat yang dituju adalah tiga anggota Wangsa Mataram yang paling berkuasa di Jawa; Kangjeng Sultan Hamengkubuwana I (1755-1792) di Yogyakarta, Sri Susuhunan Pakubuwana III (1749-1788) di Surakarta, dan Pangeran Miji Mangkunegara (1757-1795).
Yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Jawa oleh Carik Kertabasa adalah surat untuk Mangkunegara, yang lalu dialihmakna ke Bahasa Belanda untuk dikirim pada Gubernur Jenderal. Sejarawan Merle C. Ricklefs dalam karyanya, Yogyakarta Under Sultan Mangkubumi 1749-1792, menduga bahwa surat untuk Mangkunegara inilah yang paling menghasut, mengingat Sang Pangeran “angkuh dan mudah berkelahi” serta “lebih cenderung menggunakan kekerasan” karena “milik yang dipertaruhkannya paling kecil dan berharap mendapat lebih besar jika terjadi pergolakan”.
Tapi patut pula diduga, surat untuk Susuhunan Surakarta, dan terutama Sultan Yogyakarta yang pernah membuat VOC berdarah-darah dalam Perang Palihan Nagari (1746-1755) tak kalah seru isinya. Bahkan konon surat untuk Sultan disertai hadiah air zam-zam sebagaimana dahulu moyangnya Sultan Agung (1613-1645) menerimanya dalam Enceh Kyai Mendung dari Sultan ‘Utsmani, Murad IV (1623-1640) dan Syarif Makkah, Zaid ibn Muhsin Al Hasyimi (1631-1666). Tentu saja, atas perintah Batavia semua surat itu segera dihancurkan agar tak bocor isinya.
“..dan karena Paduka adalah keturunan Raja-raja Mataram yang dianugerahi berkat Allah dan RasulNya. Maka keadilan Paduka sudah diketahui di mana-mana. Lagi pula sudilah hendaknya Paduka membaca ayat-ayat Al Quran yang berbunyi: ‘Sedikit orang dapat mengalahkan kekuatan besar.’
Lagi pula sudilah hendaknya Paduka mempertimbangkan bahwa dalam Quran tertulis ayat-ayat yang menyatakan: ‘Bila seseorang mati dalam Perang Sabil, janganlah kalian katakan dia mati.’ Karena Allah telah berfirman bahwa jiwa orang itu masuk ke dalam badan seekor burung yang langsung membawanya ke surga.
Dan haruslah lebih-lebih Paduka camkan, karena jiwa yang mati dalam Perang Sabil adalah bagai bunga yang harumnya tercium dari fajar sampai petang. Ya, bahkan semua Makkah dan Madinah, beserta seluruh negeri Melayu, takjub akan keharumannya..”
Dalam kutipan singkat kita membaca, betapa luar biasa perhatian Syaikh ‘Abdushshamad yang ayahnya menjadi Mufti Kesultanan Kedah ini terhadap perkembangan Nusantara dan bagaimana pemahamannya akan kewajiban ‘Ulama untuk menasehati Umara’, menegakkan amar ma’ruf-nahi munkar, serta mengobarkan jihad di Nusantara melawan kekuatan penjajah kafir.
Betapapun surat-surat ini keburu dicegat oleh Patih Surakarta yang amat setia kepada VOC dan gagal sampai pada tujuannya, tulisan kami ini hendak memberi penghargaan kepada kurir yang telah membawanya menantang bahaya, terombang-ambing di lautan dari Jeddah ke Aden ke Mascat ke Gujarat ke Sailan ke Penang ke Palembang ke Batavia ke Semarang hingga sampai di ibukota Kasunanan.
Dokumen Belanda dari salinan surat menyebut nama Haji Besari dan Haji Muhammad Idris.
Kematian Haji Besari di Surakarta sebelum sempat menyerahkan ketiga surat inilah yang menjadikan Patih Sasradiningrat berhasil ‘mengamankannya’. Adapun nasib Haji Muhammad Idris yang kemudian diburu oleh pasukan Sang Patih tidak jelas. Kabar burung menyebut dia berlindung ke wilayah Kasultanan Yogyakarta.
Gelar Haji
Inilah salah satu peristiwa mula-mula yang membuat pemerintahan VOC menyadari; mereka yang pulang dari Makkah dengan membawa gelar Haji adalah manusia berbahaya. Bahaya bagi penjajahan. Bahaya bagi penindasan. Bahaya bagi keterpecahan, keterbelakangan, dan kebodohan.
Sebab mereka yang pulang dari menunaikan rukun Islam kelima ini pastilah kuat secara sosial ekonomi, dan tentu saja beriman, tangguh fisiknya, lagi bernyali; terbukti mampu mengarungi perjalanan pergi pulang yang sukar dan berbahaya. Pun di Tanah Suci mereka pasti mendapatkan wawasan internasional, ilmu agama yang kian dalam, serta menyelami persaudaraan muslimin sedunia. Memandang keluar membaca bentang dunia luas, serta merenung ke dalam memikirkan diri dan bangsanya, jiwa-jiwa imani itu pasti akan membawa pulang nyala api perjuangan untuk tanah airnya.
Serentetan peristiwa di abad selanjutnya semakin membuat pemerintah jajahan yakin, para haji adalah manusia berbahaya. Di Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwana I dengan pemurah terus mengirimkan para pengulu, kaum, kyai, dan santri perdikan untuk berhaji. Menurut Ricklefs, pada 1776 dan 1781 Sultan memberangkatkan rombongan haji. Bahkan pada 1785, sekelompok ‘ulama ditugaskan menerima gelar resmi Sultan untuk Hamengkubuwana I dari Syarif Makkah, disertai pembangunan Gedung Wakaf Mataram di dekat Masjidil Haram yang akan terus menjadi tempat tinggal para mukimin Jawa di Makkah hingga masa Hamengkubuwana VIII.
Masjid-masjid Pathok Negara-nya di Dongkelan, Babadan, Plasakuning, dan terutama Mlangi yang dipimpin putranya sendiri, Raden Mas Sandiya bergelar Kyai Nur Iman, menjadi pusat-pusat keislaman yang menarik kehadiran kaum santri. Di abad baru, Tegalreja yang dikelola permaisurinya yakni Ratu Ageng sembari mengasuh Diponegoro kecil menambah daftar pusat syiar. Di tempat-tempat inilah para calon haji biasanya bermukim beberapa bulan untuk mempersiapkan diri dan ilmu sebelum diberangkatkan.
Peter Carey dalam The Power of The Prophecy mencatat nama Haji Badaruddin, panglima pasukan santri Suronatan yang sampai dua kali berhaji. Ada pula Pengulu Keraton Pekih Ibrahim, Ketib Muhamad Bahwi, Nur Samsi, Amad Ripangi, Abdullatip, Amad Anom, Ngarpani, Amad Ngali, Amad Ngijan, Amad Masam, Amad Sangi, Nitirejo, Resomenggala, dan Kyai Pengulu Rahmanudin.
Di Surakarta, Susuhunan Pakubuwana IV (1788-1820) lebih masyhur lagi sebagai ‘sahabat kaum santri’. Pada 1812, demikian dilaporkan kepada Letnan Gubernur Jenderal Thomas Stanford Raffles, seperti dikutip Carey, Susuhunan punya 24 Haji Keraton dan 51 Kyai yang digajinya secara pribadi. Adik beliau, Pangeran Buminata, terkenal akan kedermawanannya pada kaum ‘ulama termasuk kepada Kyai Taptajani, juga Kyai Maja beserta saudara-saudaranya; Kyai Kasan Besari, Kyai Baderan, dan Kyai Pulukadang.
Jejaring komunitas haji, kyai, pengulu, dan santri inilah, baik yang ada di Kasultanan maupun Kasunanan, demikian disimpulkan dari Peter Carey, akan menjadi tulang punggung perlawanan dahsyat Pangeran Diponegoro kepada Pemerintah kolonial Belanda (1825-1830). Dalam daftar yang dia susun dari Babad Diponegoro Manado, Carey mencantumkan lebih dari 120 haji yang kemungkinan besar hadir di Selarong saat pembai’atan Diponegoro sebagai Sultan ‘Abdul Hamid Herucakra Kabirul Mukminin Khalifatu Rasulillah Ratu Paneteg Panatagama. Beserta mereka, demikian dicatat Saleh As’ad Djamhari dalam Strategi Menjinakkan Diponegoro, ada lebih dari 15 Syeikh, puluhan Kyai besar dan Pengulu, serta ratusan Kyai desa.
Sekali lagi, para haji adalah manusia-manusia berbahaya. Bersama Diponegoro mereka menguras 20 Juta Gulden kas penjajah, serta menewaskan 15.000 pasukan Belanda.
Tentu saudara-saudara mereka di Sumatera tak kalah greget. Tiga nama jamhur; Haji Miskin dari Pandai Sikat, Haji Sumanik dari VIII Kota, dan Haji Piobang dari Tanah Datar sebagai cikal bakal Gerakan Padri telah amat masyhur. Perubahan yang mereka bawa, dari memurnikan pengamalan agama di Minangkabau hingga perang besar melawan tentara kolonial Belanda, 1803-1838, amat nyata.
Abad selanjutnya mencatat nama Haji Ahmad Dahlan yang mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah, Haji Hasyim Asy’ari yang membidani Jam’iyyah Nahdlatul ‘Ulama, Haji Rasul dengan Sumatera Tawalib, dan jejaring jama’ah haji yang menjadi murid-murid Syaikh Ahmad Khatib Al Minankabawy di Makkah. Semua haji itu pulang membawa bahaya. Bahaya bagi penjajahan. Bahaya bagi penindasan. Bahaya bagi keterpecahan, keterbelakangan, dan kebodohan.
Para haji yang kembali ke tanah air itu hampir semuanya bergerak aktif dalam bidang kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, pengajaran agama, penyadaran kebangsaan, serta penguatan persatuan dan ukhuwah islamiyah.
Menurut Yudi Latif dalam Intelegensia Muslim dan Kuasa, bersebab kian besarnya kekhawatiran akan bahaya haji, Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1825, 1827, 1831 dan 1859 mengeluarkan berbagai Oordonnatie yang ditujukan untuk pembatasan ibadah haji dan memantau aktivitas mereka sekembalinya ke Tanah Air.
Larangan Haji
Puncak dari kekhawatiran Pemerintah Kolonial Belanda terhadap bahaya dari para haji ini tampak dengan dikeluarkannya Pilgrims Ordonnantie Staatsblad 1903 Nomer 26, Staatsblad 1922 Nomor 698, Staatsblad 1927 Nomor 508, dan Staatsblad 1931 Nomor 44. Ringkasan dampaknya antara lain adalah:
1. Tidak boleh lagi orang-orang asing, terutama Arab, berkunjung ke daerah Indonesia karena dianggap melakukan provokasi.
2. Sultan, kaum priyayi, penguasa daerah, dan abdi dalem dilarang pergi haji, dikhawatirkan akan terpengaruh Pan-Islamisme.
3. Membuka Karantina Haji di Pulau Onrust, Teluk Jakarta. Untuk alasan kesehatan memang di sinilah tempat penampungan para haji untuk dipastikan tak membawa penyakit menular. Tapi tercatat pula, di sinilah banyak para haji yang jika pulang dinilai akan menimbulkan masalah bagi pemerintah jajahan hidupnya berakhir.
4. Mengharuskan yang sudah berhaji untuk selalu mencantumkan gelar hajinya, agar mudah diawasi. Orang yang pergi haji hanya diberi passpor khusus haji, agar tidak bisa pergi ke tempat lain.
5. Masjid tidak boleh dibangun di tempat-tempat ramai. Kuburan didekatkan ke Masjid dan dihembuskanlah propaganda bahwa kuburan itu angker agar Masjid tak menjadi pusat pergerakan, tempat kaum muda berkumpul membahas nasib bangsa.
Disebabkan aturan inilah seorang putra Wedana di Kleco-Madiun sekaligus cucu Bupati Ponorogo yang bernama Oemar Said meninggalkan jabatannya sebagai ambtenaar dan bersungkal-faham dengan mertuanya. Dia memilih untuk berhaji, dan sepulangnya ke Nusantara membesarkan Sarekat Islam untuk menjadi Ibu bagi semua pergerakan Nasional dan rumahnya pun menjadi tempat tinggal para pemuda yang kelak menjadi para Bapak Bangsa. Namanya terus bergaung, sang Raja Jawa Tanpa Mahkota, Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Semboyannya yang berbahaya terus berkumandang: semurni-murni tauhid, setinggi-tinggi ilmu, sepandai-pandai siasat.
Inilah para haji kita, manusia-manusia yang berbahaya bagi segala kezhaliman, kemunkaran, dan kekejian. Kedatangan mereka ke tanah air dinantikan untuk menghabisi penindasan, keterpecahan, keterbelakangan, dan kebodohan. Kedatangan mereka ke tanah air harus menjadi tonggak perubahan sosial, perbaikan ekonomi, pembinaan moral, peningkatan taraf pendidikan, kesehatan, serta kemakmuran.
Selamat datang kembali di tanah air jama’ah haji Indonesia. Selamat menjadi manusia berbahaya. Selamat berkiprah berdarma bakti untuk ummat dan bangsa. Atau jangan kita bangga menyandang rukun Islam agung itu di depan nama.
15 Dzulhijjah 1436 H
Salim A. Fillah
*Sumber: http://ift.tt/1NYThj3
sumber : http://ift.tt/1LZ5m3x
Ketegasan Erdogan Membela Saudi Hadapi Iran
Ketika Saudi dijadikan sasaran tembak oleh Iran atas Musibah Mina, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung menjadi pembela utama Saudi.
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan mengungkapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan ibadah haji, Arab Saudi telah berusaha semaksimal mungkin agar tragedi Mina tidak terjadi.
''Arab Saudi sebagai tuan rumah penyelenggaraan ibadah haji pastinya sudah berusaha maksimal agar segala tragedi tak perlu terjadi,'' ungkap Erdogan kepada wartawan di Istanbul, Jumat (25/9) seperti dilansir media Turki Today Zaman, Sabtu (26/9), yang dikutip ROL.
Karena itu, Erdogan meminta pemimpin negara-negara Muslim tidak saling menyalahkan atas tragedi Mina, di Arab Saudi yang terjadi Kamis (24/9) pagi dan menewaskan lebih dari 753 jamaah serta melukai ratusan jamaah haji.
Ia juga meminta kritik atas musibah Mina tersebut, tidak perlu dibarengi dengan sikap saling menjatuhkan. "Beberapa menyalahkan menejemen (penyelenggaraan haji). Beberapa lainnya menyalahkan organisasi (negara). Tapi saya berpikir pendekatan-pendekatan seperti itu tak sesuai," kata Erdogan.
Pengamat Timteng, Hasmi Bakhtiar, mengungkapkan bahwa Saudi dan negara-negara teluk harus bekerjasama dengan Turki dan menjadi satu kubu menghadapi 'agresi' Iran.
"Harus diakui, kekuatan Iran jauh diatas Teluk. Buka pintu masuk bagi Turki satu kemestian," ujar mahasiswa pasca sarja Lille Perancis ini di akun twitternya @hasmi_bakhtiar (28/9).
"Saatnya tidak lagi bicara Salafi atau IM. Kita bicara musuh Islam. Khilafiyah udah clear di tangan para ulama," kata alumni Al-Azhar Mesir ini.
"Lihat sikap Erdogan ketika raja Salman dihimpit tragedi Mina. Semoga raja Salman memahami dg baik pesan tersebut," lanjutnya.
"Kita berdoa, semoga kita semua memiliki saham dalam kemenangan ini, termasuk raja Salman," tutupnya.
Iran sendiri masih ngotot dan betul-betul memanfaatkan Musibah Mina untuk menyerang Saudi.
Dilansir detikcom, Otoritas Iran semakin keras dalam menyebut Arab Saudi bersalah atas tragedi Mina. Iran terang-terangan menyebut tragedi Mina sebagai kejahatan yang dilakukan otoritas Saudi terhadap para jemaah haji.
"Kami akan mendorong pengadilan internasional dan dunia internasional untuk mulai mengadili Saudi atas kejahatan mereka terhadap jemaah haji," cetus Jaksa Agung Iran Ebrahim Raisi seperti dikutip kantor berita ISNA dan dilansir Reuters, Senin (28/9/2015).
"Ini bukan ketidakmampuan, tapi ini sebuah kejahatan," tegas Raisi kepada televisi setempat, IRIB.
Sedangkan di Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidatonya juga menyerukan penyelidikan atas tragedi Mina, yang sejauh ini menewaskan lebih dari 700 orang.
sumber : http://ift.tt/1FEW9R0
Media Arab Puji Jamaah Haji Indonesia Sebagai 'Uwais Al-Qorni Indonesia'
TAULADAN NYATA
Jamaah Haji Indonesia beritanya dilansir media Arab Saudi, dipuji sebagai Uwais Al-Qorni Indonesia. Uwais Al-Qorni adalah seorang Tabi'in utama yang dikenal karena baktinya yang luar biasa terhadap ibunya.
Khalifah Umar bercerita, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir (Uwais Al-Qarni) bersama serombongan dari Yaman. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”
Haji Badri, 53 tahun, dari Indonesia menuaikan haji tahun ini bersama ibundanya yang sudah sepuh berusia 85 tahun. Haji Badri menggendong ibundanya selama ibadah haji tahun 1436 hijriah (2015) ini.Mulai dari berangkat dari rumah Indonesia sampai tuntas melaksanakan Rukun Haji. Beliau merawat, menggendong ibunya kemananapun sampai saat ini.
Semoga beliau dan ibundanya diberikan Haji Mabrur, senantiasa diberikan kesehatan lahir batin.
Beliau inspirasi bagi kita semua.
sumber : http://ift.tt/1Vku3S9
Ada "LAS VEGAS" di SAUDI
Beberapa kali saya perhatikan dalam postingan saya ada beberapa yang mengomentari adanya Hilton di tanah haram. Yang dimaksud hilton disini adalah hotel hilton yang berlokasi hanya beberapa puluh meter dari masjidil haram. Ada yang mungkin sekedar bertanya ada juga yang sekedar konfirmasi.
Tapi saya tahu persis ada yang mencoba mengasosiasikan antara tabiat Paris Hilton anak pemilik jaringan hotel mewah di dunia tersebut dengan keberadaan Hotel Hilton di sekitar Masjidil Haram. Seolah-olah keberadaan hotel tersebut menjadi sebuah dosa karena berada di sekitar tempat peribadatan.
Bahkan ada beberapa postingan yang disebar oleh supporter syiah yang saya kenal dan beberapa oknum yang mengatasnamakan salah satu organisasi keagamaan (padahal jelas mereka sudah termakan hasutan gerakan anti pemurnian tauhid) yang menuduh bahwa kerajaan Arab Saudi telah memindahkan Las Vegas ke tanah haram. Las Vegas yang kita kenal tentunya adalah kawasan kota Judi yang dibangun oleh pemerintah Amerika.
Saya ingin menjelaskan bahwa memang betul ada "Las Vegas" di tanah haram. Mengapa? Karena kehidupan di area sekitar Masjidil Haram selalu hidup 24 jam non stop seperti tak ada hentinya persis seperti kehidupan di Las Vegas.
Bila Las Vegas di Amerika orang datang berlomba-lomba untuk meraih keuntungan, di "Las Vegas" Saudi umat muslim juga berlomba-lomba untuk mengeruk pahala sebanyak-banyaknya. Bagaimana tidak, karena keutamaan sholat di Masjidil Haram 100.000 kali lebih baik daripada masjid lainnya. Bila sudah dijanjikan begitu oleh Rasulullah SAW, bagaimana umat muslim tidak berbondong-bondong ke Masjidil Haram tanpa kenal waktu.
Tidak percaya? Saksikan sendiri di televisi bagaimana tak hentinya umat muslim melakukan tawaf dan sholat disana layaknya seperti "Las Vegas" mengejar keuntungan akhirat. Keriuhan ini tidak pernah hilang meski musim haji sudah lewat. Bila Las Vegas di Amerika disebut sebagai kota dosa, maka Masjidil Haram layak disebut Kota Kebaikan.
Aktivitas ibadah yang tidak pernah berhenti di Masjidil Haram pun berimbas kepada kebutuhan pendukung nya, seperti tempat makan, tempat beristirahat, tempat bersilaturahmi, tidur, yang tentunya tidak mungkin dilakukan di dalam Masjidil Haram. Di gedung tersebut juga tersedia fasilitas rumah sakit. Keberadaan hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram sangat membantu terpenuhinya kebutuhan tersebut, sehingga jamaah tidak perlu harus bolak balik dari pemondokan ke masjid hanya untuk urusan perut.
Lah tapi kan adanya pusat perbelanjaan di sekitar Masjidil Haram bisa membuat jamaah lupa waktu untuk beribadah?
Siapa bilang, biasanya jamaah yang kesini adalah jamaah yang sudah selesai menjalankan ibadah. Bahkan seluruh aktivitas perniagaan akan terhenti sementara saat waktu shalat, lalu seluruh manusia yang ada di dalam gedung pun akan mengambil posisi untuk sejenak sujud menghadap Allah. Keberadaan gedung-gedung ini juga menerima tumpahan kelebihan jamaah yang tidak tertampung untuk sholat di dalam masjid.
Tidak hanya itu, keberadaan beberapa gedung yang unik sering dijadikan penanda bagi jamaah sebagai jalan untuk kembali ke pemondokan atau sebagai meeting point jamaah bila saat beribadah terpisah dari rombongan. Seperti halnya Zamzam Tower, gedung tinggi dengan jam besar di atasnya sangat membantu jamaah haji Indonesia, karena salah satu terminal bus pengantar jamaah Indonesia berada di belakang gedung tersebut.
Tapi kan dari segi bisnis pemerintah Arab Saudi sangat diuntungkan. Yah, memang harus diakui adanya jamaah haji dan umroh memberikan pendapatan yang cukup signifikan bagi perekonomian Arab Saudi selain dari hasil minyak mentah dan gas. Tapi asal tahu saja, pendapatan itu sebagian besar lari ke sektor swasta bukan lari ke kas negara, sementara negara tidak pernah menarik retribusi dari setiap fasilitas yang disediakan bagi jamaah.
Ih, berarti yang untung Paris Hilton dong karena punya hotel disitu.
Setahu saya seluruh usaha yang ada di Arab Saudi perijinanannya harus menggunakan administrasi warga disana walaupun menggunakan merek dagang dari luar termasuk warung-warung makan yang menggunakan nama Indonesia. Dalam perbisnisan sistem franchise biasa berlaku termasuk untuk hotel-hotel ternama seperti hal nya di Indonesia. Lagian meski namanya Hotel Hilton layanannya tetap berstandar syariah, jadi gak ada kaitannya dengan perilaku ajaib Paris Hilton.
Kerajaan Arab Saudi menggelontorkan anggaran yang sangat banyak untuk memperbaiki setiap infrastruktur yang ada agar dapat melayani tamu-tamu Allah dengan baik, sehingga di tahun mendatang kapasitas fasilitas tersebut dapat menampung jamaah hingga dua kali lipat dari kapasitas sebelum proyek perluasan Masjidil Haram. Peningkatan kuota jamaah tentunya akan sangat membantu mengurai masalah panjangnya antrian untuk berhaji di tanah air.
Wah, berarti makin banyak jamaah, Arab Saudi makin untung dong! Yah jelaslah, roda perekonomian akan semakin menggeliat tapi itu akan sebanding dengan pelayanan yang diberikan. Kenapa? Ngiler yah? Jangan-jangan negara yang mengusulkan pengurusan haji multinational memang ngiler dengan potensi pendapatan di masa mendatang. Hayo, pada ngaku deh! Enak aja, Kerajaan Arab Saudi yang bangun fasilitas kok situ yang mau menikmati hasil nya. Kreatif sedikitlah untuk menambah pendapatan negara (atau pribadi/kelompok?) Asal tahu saja beberapa bagian pengerjaan proyek perluasan Masjidil Haram juga dikelola kontraktor negara lain loh, termasuk Indonesia. Saya banyak melihat pahlawan-pahlawan devisa asal Indonesia bekerja pada proyek-proyek itu.
Tapi kan hotel-hotel tersebut harusnya diatur jauh dari tempat suci. Banyak loh jamaah Indonesia yang masih mengeluh jauhnya jarak pemondokan dengan Masjidil Haram meski PPIH sudah menyediakan fasilitas bus shalawat gratis, belum lagi yang memiliki keterbatasan fisik pasti mempermasalahkan masalah jarak. Lalu bagaimana dengan rakyat Indonesia yang kebetulan berlebih rezeki nya masa gak boleh mendapatkan fasilitas sedikit lebih baik melalui ONH Plus? Harapannya para orang mampu ini sepulang haji menjadi insan yang lebih baik sehingga banyak membantu sesamanya.
Tapi kan...
Kepo banget sih, kebanyakan nanya.
Daripada nanya melulu mendingan tanamkan cita-cita sejak muda, mulailah menabung dan siapkan fisik dari muda agar bisa juga menikmati kehidupan "LAS VEGAS" ala tanah haram seperti jutaan jamaah haji lainnya.
Sumber: fb
sumber : http://ift.tt/1NYXCTo
Monday, September 28, 2015
Ekonom: Rupiah Bakal Tembus Rp15.000/USD
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diperkirakan berpeluang menembus level Rp15.000 per USD. Perkiraan ini muncul lantaran masih tingginya ketergantungan Indonesia terhadap produk impor.
"Sangat berpeluang karena perekonomian mengandalkan produk luar," kata Ekonom dari Universitas Negeri Medan Muhammad Ishak, seperti dikutip Antara, di Medan, Selasa (29/9/2015).
Menurut Ishak, cukup banyak indikasi yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap USD sehingga mata uang asing tersebut berpeluang tembus Rp15.000 per USD. Ia mencontohkan pola dan kebijakan yang kurang mengutamakan kekuatan ekonomi mikro dan domestik menyebabkan ketahanan ekonomi nasional menjadi sangat lemah.
Kemudian, lanjutnya, secara simultan ekonomi nasional juga mengalami gonjang-ganjing dalam memproduksi dan menjual produknya. Hal itu disebabkan bahan baku yang dipergunakan masih berkiblat pada impor, sementara kalangan pengusaha tetap harus menjual produknya.
Selain itu, demikian juga orientasi pasar yang selalu ekspor karena tidak memperkuat pasar domestik. "Jadi, dari hulu hingga hilir sudah bermasalah," jelasnya.
Diperkirakan, masih kata Ishak, nilai tukar rupiah terhadap USD tembus level Rp15.000 per USD terjadi pada pertengahan atau akhir Oktober. Kemungkinan, pada awal Oktober USD akan turun sebentar namun akan naik lagi pada akhir bulan tersebut.
"Namun, turun bukan karena faktor ekonomi, melainkan pertimbangan politis," pungkas Ishak.
***
Baca juga: MEROKET! Rupiah Tembus Rp 14.800 Per Dollar AS, RI Untung Rp 63,91 Triliun
sumber : http://ift.tt/1MWEw1z
Saudi Minta Pemukim Yahudi Israel Masuk Daftar Teroris
Kerajaan Arab Saudi menyerukan agar kelompok-kelompok permukiman Yahudi Israel dimasukkan dalam daftar organisasi teroris dan menuntut para anggotanya di depan pengadilan internasional.
Utusan Tetap Arab Saudi di PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa, Faisal bin Hasan Tarad, dalam pernyataan di depan Majlis HAM PBB, hari Senin (28/09/2015), meminta kelompok-kelompok permukiman Yahudi dimasukkan dalam daftar organisasi teroris dan menuntut para anggotanya di depan pengadilan internasional.
Arab Saudi mengkritik keputusan Eropa yang menghalangi upaya menuntut para penjahat perang Zionis. Arab Saudi juga mengecam serangan-serangan berulang yang dilakukan pasukan penjajah Zionis ke masjid al Aqsha dan di Al-Quds, demikian dikutip PIC.
Dia menegaskan pentingnya entitas Zionis harus bertanggung jawab langsung atas kejahatan terorisme terorganisir yang dilakukan kelompok-kelompok tersebut terhadap warga Palestina.
Tarad mengungkapkan kekecewaan negaranya terhadap keputusan negara-negara Uni Eropa yang memboikot poin ketujuh, yang berkaitan dengan keadaan HAM di tanah Palestina, untuk menghilangkan penjajahan.
Dia melihat bahwa upaya-upaya yang terus dilakukan untuk meminggirkan poin ini dan menghapusnya dari agenda kerja Majlis HAM.
“Tidak lain hanya semakin mendorong Zionis Israel untuk terus melakukan pelanggaran secara terang-terangan terhadap hukum internasional dan lolos dari sanksi,” ujar Faisal bin Hasan Tarad.
Pejabat Arab Saudi ini kembali menegaskan kecaman negaranya dengan ungkapan sangat keras terhadap kejahatan terorisme brutal yang dilakukan para pemukim Yahudi Israel di desa Doma di kota Nablus Palestina.
Merujuk kepada kejahatan pembakaran sebuah rumah yang terjadi pada 31 Juli lalu, yang menewaskan seorang bayi Ali Dawabisyah dan kedua orangtuannya yang menyusul kemudian akibat luka bakar, sementara anak mereka yang satu lagi masih dalam perawatan di rumah sakit akibat luka bakar yang dialaminya.
Di samping itu, Tarad juga mengecam keras apa yang dilakukan pasukan penjajah Zionis dan kaum ektrimis Yahudi yang menyerbu dan menodai Masjid Al-Aqsha, menggembok pintu-pintunya dan mencegah kaum Muslimin masuk ke dalamnya.
Dia mengingatkan dampak dari kebijakan eskalasi ini dan meminta masyarakat internasional agar segera bergerak serius dan secepatnya untuk “memaksa otoritas penjajah Zionis dan para pemukim Yahudi menghentikan serangan terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat sucinya serta menghormatan agama-gama dan hukum-hukum serta aturan internasional dan prinsip-prinsip proses perdamaian. (Hidayatullah)
sumber : http://ift.tt/1P2ZF9M
JASA SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL = RP 97 MILIAR
JASA SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL = RP 97 MILIAR
Dan, untuk sekedar sosialisasi gerakan Revolusi Mental pun akan dihamburkan duit 97,8 Milyar rupiah...
Berapa gedung sekolah yang bisa berdiri dengan dana sebesar itu?
Berapa rakyat miskin yang bisa tertolong dengan uang sebesar itu?
Andai digunakan untuk mereka.
...Duhai Menko Puan.
*cc Ade Armando, Denny JA, DKK: Daripada elo sibuk urusi haji, mending urusi duit rakyat ini yang dihambur-hamburkan negara.
sumber : http://ift.tt/1GdTwAs
[Foto] Konfrensi Pers Deklarasi Partai Keadilan tahun 1998
*Foto : Konfrensi Pers Deklarasi Partai Keadilan tahun 1998
"Berpijak pada sejarah.. Jika sejarah adalah cerita tentang hari kemarin, hari ini, dan hari esok.. Maka sejarah bukan saja metode untuk memahami masa lalu dan masa kini, melainkan juga menjadi jalan paling efektif menemukan alasan untuk tetap berharap bahwa esok hari cerita hidup kita akan lebih baik.." [Anis Matta]
Sumber: fb
sumber : http://ift.tt/1Vk86CF
Rupiah Tembus Rp 14.800 Per Dollar AS, RI Untung Rp 6391 Triliun!!!
[PIYUNGAN ONLINE] - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS awal perdagangan di pasar spot hari ini, Selasa (29/9/2015), ke posisi Rp 14.811 per dollar AS. Kalau dihitung-hitung berdasarkan hitungan Menteri Keuangan maka RI untung Rp 6391 Triliun.
Bagaimana bisa? Ini hitungannya:
(1) Berita KOMPAS hari ini (29/9/2015):
Kembali Merosot, Rupiah Tembus Rp 14.800 Per Dollar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali tepuruk pada awal perdagangan di pasar spot Selasa (29/9/2015). rupiah menembus kisaran 14.800 sehingga menjadi level terendah sejak tahun 1998 silam.
Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.00 WIB mata uang garuda merosot ke posisi Rp 14.811 per dollar AS, lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya pada 14.674. Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah di posisi Rp 16.650 per dollar AS.
http://ift.tt/1JzC6OJ
(2) Saat Jokowi Dilantik pada 20 Oktober 2014, Kurs Rupiah Rp12.032/US$
Berita dari BISNIS.COM
KURS RUPIAH 20 OKTOBER: Jokowi-JK Dilantik, Rupiah Menguat 0,64% Di Rp12.032/US$
http://ift.tt/1urrQkS
(3) Menteri Keuangan RI menyatakan: Setiap Rupiah Melemah 100 per Dolar AS, RI Untung Rp 2,3 Triliun
Berita LIUPUTAN6.COM
Setiap Rupiah Melemah 100 per Dolar AS, RI Untung Rp 2,3 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah membawa berkah bagi anggaran negara. Pasalnya, pelemahan tersebut akan memberikan surplus dalam neraca perdagangan.
Dalam Konferensi Pers Perkembangan Ekonomi Terkini di Gedung Frans Weda Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (10/3/2015), Bambang mengungkapkan, setiap rupiah melemah akan memberikan keuntungkan. "Pelemahan Rp 100 per dolar Amerika Serikat (AS) dalam kurs kita, justru akan menciptakan tambahan surplus ke anggaran. Jadi pelemahan tidak membahayakan anggaran," ungkap dia.
Lebih jauh kata Bambang, setiap nilai tukar rupiah tertekan Rp 100 per dolar AS, kontribusi tambahan surplus ke Anggaran Pendapatan Negara (APBN) mencapai Rp 2,3 triliun.
http://ift.tt/1BlTTK0
***
Jadi, kalau dihitung saat ini:
- Sejak Jokowi dilantik sampai hari ini, Kurs Rupiah sudah merosot Rp 2.779 (Rp 14.811 - Rp 12.032)
- Jadi TOTAL KEUNTUNGAN = 2.779 x 2,3 Trilun = Rp 6.391 TRILIUN!!!
WOW!!! INDONESIA KAYA RAYA, gak perlu lagi Pak Presiden kesana kemari cari utangan.
sumber : http://ift.tt/1Vk0wrD
Terbukti, ECCT Pak Warsito Dapat Mematikan Sel Kanker Secara Signifikan
Dalam kondisi serba terbatas ini, dunia kedokteran di Indonesia dikejutkan dengan ditemukannya alat terapi kanker yang diberi nama Electro Capacitive Cancer Treatment oleh anak bangsa Indonesia, Warsito P. Taruno dari C-Tech Laboratories.
International Agency for Research on Cancer (IARC), sebuah badan dibawah WHO pada tahun 2008 memperkirakan penderita kanker bertambah sebanyak 12,7 juta orang tiap tahun, dan menyebabkan kematian pada 7,6 juta orang, atau 21.000 kematian per hari. Modalitas terapi kanker yang saat ini telah diterima secara luas di dunia kedokteran adalah tindakan operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
Meskipun didukung berbagai penelitian dan penemuan ilmiah, namun sampai sekarang ketiga modalitas terapi kanker tersebut masih mempunyai keterbatasan efektifitas, adanya efek samping yang terkadang cukup berat, dan biaya yang mahal. Di Indonesia, penderita kanker menghadapai berbagai macam kendala, hingga banyak yang datang berobat dalam keadaan lanjut, dan efektifitas terapi menjadi sangat rendah.
Banyak kalangan kedokteran menganggap temuan seorang pakar tomografi lulusan Jepang menemukan ini tidak memiliki landasan ilmiah terhadap temuannya tersebut.
Contohnya, Sahudi Salim, seorang dokter yang pada akhir masa pendidikan doktoralnya di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga melakukan penelitian untuk menjembatani kontroversi ilmiah di bidang terapi kanker di Indonesia ini.
Sahudi membuktikan adanya peningkatan prosentase kematian sel yang diberi pajanan alat terapi kanker ECCT, serta mengungkap mekanisme patologi molekulernya. “Kami melakukan penelitian eksperimental laboratorik in vitro, menggunakan Rancangan Acak Kelompok,” kata Sahudi dalam siaran pers.
Dia menambahkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pajanan medan listrik voltase rendah, dengan frekuensi menengah dari alat terapi kanker ECCT dan pengukuran variable yang dilakukan setelah pemberian perlakuan. Tiga macam kultur sel kanker yang digunakan adalah sel Hela, sel Kanker Rongga Mulut, dan sel Mesenkim Sumsum Tulang.
“Kultur sel dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing 8 replikasi, yaitu kelompok perlakuan yang dipajan dengan ECCT selama 24 jam dan kelompok kontrol. Setelah 24 jam. Kemudian jumlah sel hidup dan sel mati dihitung dengan menggunakan pewarnaan Tryphan Blue, serta diperiksa ekspresi protein TubulinA, Cyclin B, p53, dan Ki-67,” papar Sahudi.
Hasil penelitian Sahudi ini kemudian dibuktikan oleh bimbingan seorang professor bernama David S. Perdanakusuma dan Fedik Abdul Rantam yang menunjukkan medan listrik AC bertegangan rendah dengan frekuensi menengah yang dikeluarkan oleh alat ECCT dapat mematikan sel kanker melalui mekanisme kehancuran sel (mitotic catastrophe).
Kelompok sel yang diberikan pajanan ECCT menujukkan jumlah kematian sel yang lebih banyak secara bermakna dibanding dengan kelompok kontrol, terjadi baik pada sel kanker maupun sel non kanker.
“Sel kanker yang dipajan dengan ECCT selama 24 jam akan meningkatkan ekspresi tubulin A, cyclin B1, p53, dan Ki-67 secara signifikan dibandingkan dengan kontrol,” ungkapnya.
Dengan demikian penelitian ini membuktikan ECCT dapat membunuh sel kanker secara signifikan, sedangkan sel non-kanker seperti sel mesenkim sumsung tulang masih dapat tetap hidup. Ini berarti penggunaan ECCT hanya akan membunuh sel kanker saja, tidak mengganggu kehidupan sel-sel lain yang dibutuhkan tubuh.
Dia berharap penelitian lanjutan terhadap ECCT dapat lebih banyak dilakukan oleh peneliti kedokteran karena memberikan harapan baru bagi penderita kanker.
Sumber: Bisnis.com
sumber : http://ift.tt/1h5velD
Subscribe to:
Posts (Atom)