Politisi PDIP Effendy Simbolon meminta Prabowo Subianto mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Joko Widodo, untuk membuktikan tidak ada permusuhan di antara kedua kubu pasca Pilpres.
"Tadi ketemu Pak Prabowo, dia langsung merangkul saya dan bilang kalau kita tidak bermusuhan. Menurut saya kalau tidak bermusuhan ya kasih selamat dong ke Pak Jokowi karena terpilih (jadi Presiden)," ujar Effendy Simbolon.
Selama ini, suasana di kedua kubu memang memanas. PDI P menganggap, Koalisi Merah Putih yang dimotori Gerindra, tak legowo dengan keputusan MK yang menetapkan Jokowi sebagai Presiden. Sikap itu ditunjukkan dengan 'membantai' kubu PDI P di setiap momentum Paripurna.
Sementara menurut Gerindra, sikap yang dimunculkan Gerindra dan koalisinya, Koalisi Merah Putih (KMP), murni ingin mensejahterakan rakyat dan tak ada itikad ingin bermusuhan dengan lawan politik di Koalisi Indonesia Hebat.
Pengamat politik pun menilai, pertarungan KMP dan KIH justru berdampak positif bagi rakyat. KMP menjadi kontrol sosial yang baik atas kebijakan yang dimunculkan oleh kubu Jokowi.
Posisi KMP sebagai representasi rakyat, bukan sekelompok elite politik seperti tudingan KIH, tentu berhak melakukan check and balance kepada kubu Jokowi.
"Kalau KMP ingin berjuang menguasai legislatif, ini dinamika yang menguntungkan bagi rakyat, karena akan terjadi check and balancing di antara mereka (Jokowi - KMP)", ujar Emrus Sihombing, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan.
Bila demikian, anggapan PDI P bahwa KMP bermusuhan dengan KIH adalah tidak tepat. Oleh karenanya, PDI P tak perlu memaksa Prabowo untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi. (fs)
sumber : http://ift.tt/1xZ8MRf
No comments:
Post a Comment