Lebih dari 1.000 warga korban kebakaran di Kompleks Batalion Siliwangi, Jalan SMA 14, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, masih mengungsi di sejumlah posko. Warga berharap uluran tangan, terutama perlengkapan bayi dan sekolah.
Sebagian besar warga mengaku hanya menyelamatkan sedikit harta benda. Dalam kebakaran yang terjadi pada Sabtu 13 September 2014 sore. Api menghanguskan seluruh pakaian seragam dan buku milik sekira 160 pelajar yang tinggal di permukiman tersebut.
“Yang dibutuhkan seragam, sepatu, dan buku, karena semuanya sudah ludes terbakar,” ungkap Ketua RW 10, Titi Fatonah, di lokasi, Senin (15/9/2014) seperti dilansir Okezone.
Untuk kebutuhan makan, warga yang tinggal di RT 01, 02, dan 09, mengandalkan bantuan dari Suku Dinas (Sudin) Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI), dan LSM. Bantuan dari Sudin Sosial Jakarta Timur dan PMI disalurkan selama sepekan.
Selain perlengkapan bayi dan sekolah, Titi juga berharap ada bantuan dalam bentuk kompor dan gas elpiji. Dengan demikian, jika PMI dan Sudin Sosial menghentikan bantuan, warga dapat mendirikan dapur umum secara mandiri.
"Sekarang yang kami butuhkan kompor dan gas elpiji agar kami dapat menyiapkan dapur umum. Dengan lima posko pengungsi saat ini, kami membutuhkan sekira 10 kompor dan gas elpiji. Kalau untuk perlengkapan makan sudah siap semua,” tuturnya.
Seperti diberitakan, kebakaran tersebut menghanguskan sekira 150 rumah di RW 10, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, tepat di belakang Pasar Jambul. Ratusan rumah tersebut dihuni oleh 325 KK atau 1.141 jiwa. Api dapat dipadamkan dengan bantuan 26 unit mobil pemadam kebakaran lima jam kemudian. (pm)
sumber : http://ift.tt/YK1l24
No comments:
Post a Comment