Kantor DPP PPP dijaga ketat oleh sejumlah satgas keamanan Angkatan Muda Ka'bah sebagai buntut pertikaian antar elit PPP.
Hal ini disesalkan oleh Romahurmuziy, Sekjen DPP PPP kubu Emron Pangkapi.
"Saya menyesalkan cara-cara premanisme yang sejak dulu merupakan watak Pak Suryadharma Ali (SDA) menyelesaikan konflik," ujar Romi di Jakarta, Senin, 15 September 2014.
Romi mengatakan, PPP merupakan partai beradab dan berazaskan Islam, sehingga tidak sepatutnya melakukan cara-cara premanisme dalam penyelesaian masalah.
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini akses masuk Kantor DPP PPP tertutup bagi wartawan dan orang asing. Dua gerbang kantor DPP PPP digembok dan dijaga oleh Satgas Angkatan Muda Ka'bah (AMK).
Ketika dikonfirmasi, petugas satgas AMK di Kantor DPP PPP tidak memberikan informasi siapa yang menginstruksikan penutupan Kantor DPP PPP itu.
"Kami otomatis saja mengamankan. AMK ini ormas resmi yang merupakan sayap partai," ujar salah seorang satgas AMK.
Tidak lama berselang, tampak sebuah mobil sedan hitam sempat masuk ke dalam Kantor DPP PPP. Seseorang yang ditengarai SDA itu terlihat duduk di kursi belakang mobil, namun yang bersangkutan tidak turun dari kendaraan.
Mobil tersebut hanya berhenti sekitar lima menit di lahan parkir Kantor DPP PPP, sebelum akhirnya keluar kembali.
Sebelumnya, sejumlah pengurus antara lain Suharso Monoarfa, Romahurmuziy, Emron Pangkapi dan lain-lain memutuskan memberhentikan SDA melalui rapat pengurus harian, yang berlangsung pada Selasa 9 September 2014 hingga Rabu 10 September 2014, karena yang bersangkutan dinilai merusak nama partai berkaitan dengan status tersangka oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Rapat pengurus harian yang juga dihadiri SDA saat itu rencananya hanya hanya membahas pembentukan panitia pelaksana muktamar PPP.
Namun, di tengah berjalannya rapat, banyak usulan agar SDA mengundurkan diri, hingga akhirnya dia memutuskan pergi meninggalkan rapat.
Sesaat setelah SDA pergi, sejumlah pengurus menyatakan memberhentikan SDA dari kursi ketua umum dan menggantinya dengan Emron Pangkapi selaku pelaksana tugas.
SDA menyikapi hal tersebut dengan melakukan langkah pemberhentian terhadap sejumlah pengurus PPP yang melengserkannya.
SDA juga langsung menemui pengurus di daerah untuk menjelaskan duduk persoalan menurut versinya.
Sedangkan PPP kubu Emron Pangkapi menggelar Rapimnas III PPP untuk mengukuhkan kepengurusan baru dan berencana mendaftarkannya ke Kemenkum HAM untuk mendapatkan pengakuan pemerintah. (fs)
sumber : http://ift.tt/1tUEWIl
No comments:
Post a Comment