Tuesday, August 4, 2015

"El Nino dan Kejatuhan Rezim"


"El Nino dan Kejatuhan Rezim"

Oleh: M. Robbi Qawi
(Pimpinan Redaksi Media Online Rimba Nusantara)

[Belum terlalu tegas apakah El Nino tahun ini benar-benar lebih kuat atau lebih lemah daripada tahun 1997-1998. Apa pun kondisinya, dampak ekonomi akan lebih besar karena tata perdagangan internasional yang banyak berubah. KOMPAS (3/8/2015) ]

1. Hari ini kita kembali menghadapi El Nino. Setelah pada tahun 1997 kita temui hal serupa

2. 1997-1998 kita merasakan dampak El Nino pada Sosial Ekonomi kehidupan

3. Gejolak Sosial Ekonomi yang membuat kondisi pemerintahan menjadi tidak stabil. Sebab itulah fungsi sebuah pemerintahan (negara)

4. Buruh tani, mahasiswa, kaum miskin kota, seluruh rakyat rebut demokrasi. Mei 1998 Rezim 32 tahun berkuasa jatuh. Gegap gempita harapan kondisi sosial ekonomi membaik

5. El Nino sebuah fenomena alam naiknya suhu muka laut meningkatkan suhu atmosfer. Gelombang panas membuat udara menjadi kering, kemarau menjadi panjang, curah hujan rendah

6. Gagal panen (puso), sawah yang tidak bisa di tanami, bibit yang gagal tanam. El Nino memberi dampak bagi sektor pertanian pada sawah irigasi terlebih pada sawah non irigasi

7. Akibatkan petani bertambah miskin. Sebab hasil panen adalah sumber penghidupannya yang utama

8. Asuransi gagal panen yang menjadi produk pemerintah belum mampu di laksanakan. Assessment yang masih terbatas dan penggantian yang minimalis tetap memberi dampak memburuknya kondisi ekonomi

9. Mentri Pertanian sibuk dengan klaim berhasil atasi dampak kekeringan. Bahwa hasil panen hanya akan berkurang 0.5 juta ton dari 75.5 juta ton. Bukanlah angka riil melainkan asumsi berdasar luas wilayah tanam

10. Kompas menulis 11.000 ha sawah gagal panen. Mentri Pekerjaan Umum dam Perumahan Rakyat menyampaikan ada 170.000 ha lahan terkena dampak El Nino

11. Mentri Kelautan dan Perikanan tidak kalah sibuk lobi AS dan uni eropa untuk bebaskan bea masuk ekspor produk perikanan.

12. Siapa yang di untungkan atas bebasnya bea masuk ekspor? Apa harga jual ikan nelayan menjadi lebih tinggi karenanya? Atau hanya untungkan eksportir?

13. Hari gini (El Nino) bicara ekspor. Suatu hal yang tidak relevan!

14. El Nino sebabkan tidak terjadinya upwelling, yaitu naiknya mineral dari laut dalam ke permukaan. Sehingga ikan yang dapat di tangkap akan berkurang drastis

15. Tangkapan menurun akan membuat stok ikan menjadi menurun. Alih2 bicara ekspor, ikan konsumsi dalam negeripun masih tanda tanya besar

16. Begitupun ikan budidaya sebagai penyuplai terbesar stock. Sungai dan kolam kering ketiadaan air

17. Presiden Indonesia pada awal pemerintahannya di sambut kabut asap. November 2014 blusukan asap ke Provinsi Riau. Perintah langsung meluncur "saya tidak ingin hal ini kembali terulang dan saya akan datang kembali tahun depan"

18. Hari ini (4/8/2015) jarak pandang di Pekanbaru hanya 1 km, 3.373 orang terkena penyakit akibat kabut asap, 1246 ha hutan terbakar

19. Tersebut baru angka di provinsi Riau, belum lagi di Sumsel, Kalsel, dan wilayah lainnya yang langganan kebakaran

20. Jumlah titik api (hot spot) terus meningkat. Laporan pada akhir Juli 2015 menunjukkan lebih dari 320 titik api terdapat di Sumatera

21. Pemerintah terus berupaya memadamkan dengan hujan buatan dan bom air. Pembangunan sekat kanal sebagai langkah preventif, tidak mampu di realisasikan oleh daerah

22. Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluhkan peran daerah dalam megantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan

23. Tantangan otonomi daerah (desentralisasi kewenangan) harusnya mampu di siasati baik oleh Jokowi. Sebab yang bersangkutan pernah menjadi Walikota dan Gubernur

24. El Nino tahun ini cukup Ekstrem yang menurut BMKG akan berlangsung hingga November 2015

25. Pasca November kita di hantui oleh paceklik. Yang menurut pengamat pertanian Khudori, akan terjadi sampai Januari 2016. Harga pangan akan mengalami kenaikan

26. Kekeringan melanda di berbagai wilayah. 16 waduk utama di Indonesia kering. Katulampa pun yang menjadi momok banjir warga Jakarta kini kering. Antrean air bersih untuk minum dan memasak sudah terjadi di mana-mana

27. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan dan konsep strategis dalam mengatasi El Nino. Dukungan anggaran telah jauh2 lebih besar ketimbang saat kita hadapi El Nino yang lalu

28. Kementrian Pertanian telah memiliki anggaran lebih dari 30 triliun. Begitupun Kemetrian Kelautan dan Perikanan yang pada tahun depan anggarannya juga mencapai 30 triliun

29. Kondisi sosial Sosial- Ekonomi masyarakat memang cenderung stabil dengan adanya anggaran bantuan sosial yang memadai. Nilai subsidi program sosial mencapai 100 triliun

30. Namun yang perlu di catat, nilai terkena dampak sesungguhnya jauh lebih besar. Artinya psikologi masyarakat dapat kembali menjadi bom waktu

31. Riset yang dilakukan oleh SMRC menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan mulai menurun. Investor juga mulai banyak menarik sahamnya. Rupiah pun terus melemah.

32. Pertanda dan Gejala. Belajar dari sejarah 1998

33. Menjadi WARNING bahwa krisis alam bertemu dengan krisis ekonomi dan adanya krisis kepercayaan mampu mengakibatkan goncangan politik.


Note :
- Catatan ini di ketengahkan pada saat diskursus AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) pada muktamar NU. Badan untuk memilih Rais 'Am. Jadi terbesit, pada konsepsi demokrasi! AHWA adalah DPR.

- Fenomena El Nino yang memberi dampak signifikan terhadap kondisi Sosial Ekonomi masyarakat harus mampu dijawab juga oleh DPR selaku AHWA

- Memperbesar budgetkah? Mengawasi implementasi di lapangankah? Atau mungkin senjata terakhir yang konstitusional tapi dianggap tak demokratis oleh banyak orang.




sumber : http://ift.tt/1DmGQLT

No comments:

Post a Comment